Pasar Siap Cerna Data AS, Dolar Turun ke Level Rp16.180

rev, CNBC Indonesia
Jumat, 10/01/2025 15:20 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang penantian data ketenagakerjaan dari AS malam hari ini khususnya Non Farm Payroll (NFP).

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,09% di angka Rp16.180/US$ pada hari ini, Jumat (10/1/2025).

Sedangkan secara mingguan, rupiah tampak mengalami apresiasi tipis 0,03%. Hal ini masih senada dengan performa minggu sebelumnya yang juga tampak menguat 0,28%.


Sementara indeks dolar AS/DXY pada pukul 08:54 WIB naik 0,1% di angka 109,28. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (9/1/2025) yang berada di angka 109,18.

Jelang rilis data ketenagakerjaan AS malam hari nanti khususnya NFP, rupiah tampak sedikit mengalami penguatan.

Data NFP menjadi sangat penting karena akan memberikan gambaran berapa tenaga kerja dari karyawan di perusahaan swasta dan pemerintah. Sekitar 80% tenaga kerja di AS terhitung sebagai NFP, jadi data ini cukup ideal jadi gambaran untuk employment AS terkini.

NFP juga jadi indikator kesehatan ekonomi selain inflasi untuk jadi dasar pertimbangan kondisi perusahaan AS yang akan berdampak pada kebijakan moneter the Fed.

Selain itu, NFP menjadi gambaran tentang potensi aktivitas konsumsi ke depannya karena berhubungan dengan pekerjaan seseorang untuk mendapatkan gaji yang menunjang daya beli masyarakat.

Kalau NFP ini masih tinggi, maka kebijakan moneter akan cenderung lebih ketat. Data ini juga berdampak pada volatilitas pasar jangka pendek yang sering dimanfaatkan para trader, khususnya forex (termasuk rupiah).

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS