Investasi Rp 94,23 T, Dubes China 'Sidak' Proyek Kebanggaan Jokowi

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
20 December 2024 10:25
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE-Gresik. (Dok. Istimewa)
Foto: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE-Gresik. (Dok. Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia, Wang Lutong sambangi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE-Gresik. Sebagai salah satu investor terbesar, dirinya mengecek langsung perkembangan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang dimulai sejak era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini. 

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), China telah menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, dengan total investasi sepanjang kuartal III 2024 mencapai US$ 5,78 miliar atau setara Rp 94,23 triliun. Selama kunjungannya, Wang Lutong meninjau sejumlah tenant besar di JIIPE, seperti PT Freeport Indonesia, PT Hailiang Nova Material Indonesia, dan PT Xinyi Glass Indonesia. 

PT Xinyi Glass Indonesia sendiri memperkenalkan lini produksi terbaru dengan kapasitas peleburan harian mencapai 1.100 ton. Lini ini didedikasikan untuk memasok lembaran kaca float berkualitas tinggi ke berbagai sektor, termasuk konstruksi, otomotif, dan energi baru, guna memenuhi kebutuhan beragam pasar Indonesia dan Asia Tenggara.

Presiden Direktur JIIPE Bambang Soetiono menegaskan, komitmen JIIPE dalam menyediakan ekosistem industri terintegrasi. "Kami menawarkan pelabuhan, infrastruktur berkualitas, dan layanan energi berkelanjutan untuk mendukung investasi global. Kunjungan ini membuktikan kepercayaan kuat dari Pemerintah Tiongkok dan para pelaku industri terhadap potensi kawasan kami," ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).

KEK JIIPE-Gresik sendiri merupakan kerja sama strategis China - Indonesia, menjawab kebutuhan relokasi industri global. Dengan infrastruktur modern dan efisiensi logistik, JIIPE menjadi pilihan utama perusahaan-perusahaan China untuk menjadikannya sebagai basis produksi strategis di Asia Tenggara.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi China Tak Bisa Diharapkan, Harga Komoditas Makin Suram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular