Rupiah Kembali Tersungkur, Dolar Makin Melesat ke Rp15.920

rev, CNBC Indonesia
Kamis, 12/12/2024 09:26 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) AS mengalami kenaikan dibandingkan Oktober 2024.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah tipis 0,06% di angka Rp15.920/US$ pada hari ini, Kamis (12/12/2024). Hal ini senada dengan penutupan perdagangan kemarin (11/12/2024) yang juga melemah 0,32%.

Sementara DXY pada pukul 09:02 WIB turun 0,18% di angka 106,51. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 106,71.


Pergerakan rupiah hari ini masih cukup tertekan khususnya setelah data IHK AS mengalami kenaikan 0,1 poin persentase ke angka 2,7% year on year/yoy.

Kemarin, Negeri Paman Sam telah merilis data inflasi terbarunya. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 2,6% yoy.

Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), IHK AS pada November lalu tumbuh 0,3%, dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 0,2%.

Data IHK AS pada bulan lalu, baik secara tahunan dan bulanan sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Konsensus pasar Trading Economics sebelumnya memperkirakan IHK AS pada November tumbuh 2,7% (yoy) dan 0,3% (mtm).

Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan bagi bank sentral AS (The Fed) untuk mengambil keputusan apakah akan menahan atau kembali menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps).

Pasar sangat berharap The Fed akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman jangka pendeknya sebesar seperempat poin persentase saat pertemuan terakhirnya di tahun ini yakni pada 18 Desember, tetapi kemudian melewatkan Januari karena mereka mengukur dampak pemangkasan berturut-turut terhadap ekonomi.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS