BUMI Ramal Harga Batu Bara Mentok di US$ 140/Ton Tahun Depan

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Rabu, 11/12/2024 14:10 WIB
Foto: Detikcom/Dikhy Sasra

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memprediksi harga batu bara di pasar global akan berada di level US$ 135 per ton sampai dengan US$ 140 per ton pada 2025. Harga komoditas ini pun kemungkinan tidak berbeda jauh dengan harga di tahun 2024.

Direktur Bumi Resources, Maringan M. Ido Hotna Hutabarat menuturkan, proyeksi harga tersebut sejalan dengan kondisi pasar pada tahun depan yang diperkirakan tidak jauh berbeda dengan tahun ini.

"Untuk proyeksi harga tahun 2025, kami prediksi bahwa harga tahun 2025 tidak akan berbeda jauh dengan harga tahun 2024 yaitu di sekitar US$ 135 sampai US$ 140," ujar dia dalam acara Public Expose 2024, Rabu (11/12/2024).


Menurutnya, tidak ada perbedaan yang signifikan dari segi suplai dan permintaan. Namun, yang perlu diperhatikan pada tahun 2025 adalah impor batu bara ke China, apakah akan pada level yang sama di tahun 2024 atau sebaliknya.

"Jika terjadi penurunan impor dari China, maka ini akan berpengaruh terhadap harga penjual batu bara. Sementara kami memprediksi, impor China tahun 2025 akan kurang lebih sama dengan tahun 2024. Dari sisi produksi, tidak akan terlalu banyak perubahan, dari Indonesia masih akan sama dengan tahun 2024," imbuh dia.

Di samping itu, dia menjelaskan, produksi batu bara dari Australia sedikit meningkat. Alhasil, total supply seaborn trade tidak berbeda jauh dari 1,57 miliar ton pada tahun 2024 dan akan meningkat sedikit menjadi 1,61 miliar ton.

"Jadi dari sisi supply tidak akan berbeda jauh, sisi demand yang akan menentukan adalah impor dari China. Sementara dari negara-negara lain terjadi peningkatan produksi," jelasnya.

Lebih jauh, Bumi Resources berencana memproduksi sekitar 80 juta ton batu bara pada 2024-2025, di mana Kaltim Prima Coal (KPC) akan berkontribusi terhadap produksi sebanyak 55 juta ton sedangkan Arutmin diperkirakan akan memproduksi batu bara sebesar 25 juta ton.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT