Memulai Pekan Penuh Data, Bursa Asia Dibuka Menguat

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 02/12/2024 08:30 WIB
Foto: Orang-orang mengendarai sepeda di depan papan saham elektronik yang menunjukkan indeks Nikkei Jepang di sebuah perusahaan sekuritas pada hari Selasa, 9 Juli 2024, di Tokyo. Saham-saham Asia sebagian besar menguat pada hari Selasa setelah indeks acuan Wall Street mencapai lebih banyak tonggak sejarah. (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia-Pasifik memulai minggu yang penuh data dengan kenaikan, di tengah penantian investor terhadap berbagai laporan ekonomi dari beberapa negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok.

Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,33%, sementara indeks berbasis luas Topix menguat 0,77%. Di Korea Selatan, Kospi bertambah 0,85%, dan indeks berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 1,26%.

Indeks S&P/ASX 200 di Australia memulai hari dengan kenaikan 0,35%. Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 19.642, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan penutupan HSI sebelumnya di 19.423,61.


Pada akhir pekan, Tiongkok merilis data indeks manajer pembelian (PMI) resmi untuk bulan November. PMI manufaktur tercatat di angka 50,3 - level tertinggi sejak April - melampaui perkiraan 50,2 oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters. Sebagai perbandingan, PMI manufaktur bulan Oktober berada di angka 50,1.

Sementara itu, PMI non-manufaktur Tiongkok turun menjadi 50,0 dari 50,2 pada bulan sebelumnya, sedangkan PMI komposit tetap stabil di angka 50,8.

Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi aktivitas, sementara angka di bawah itu menunjukkan kontraksi.

Pada hari Senin, PMI manufaktur dari S&P Global akan dirilis untuk berbagai ekonomi di Asia, termasuk survei PMI Caixin untuk Tiongkok.

Australia akan mengumumkan data penjualan ritel untuk kuartal keempat, sementara Indonesia akan mempublikasikan angka inflasi untuk bulan November pada hari yang sama.

Sementara Indonesia mengalami kontraksi aktivitas manufaktur selama lima bulan beruntun. 

PMI manufaktur Indonesia tercatat 49,6 pada November 2024. Sebelumnya PMI manufaktur Indonesia berada di posisi 49,2.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"