Erick Thohir Ungkap Tantangan Utama Bikin Rumah Jadi Murah

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Rabu, 27/11/2024 20:45 WIB
Foto: Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan kunjungan kerja ke lahan Perumahan Nasional (Perumnas) dan PT KAI di Apartemen Samesta Mahata Margonda, Depok dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan pada Rabu (27/11/2024). (CNBC Indonesia/Thea Fathanah Arbar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir megapresiasi Kementerian Perumahan yang telah bekerjasama membantu pemenuhan kebutuhan rumah. Menurutnya, aspek yang terberat dalam melaksanakan suatu program yaitu regulasi.

"Karena memang, tentu kami sebagai Kementerian BUMN, kita kan Kementerian Korporasi, bukan Regulasi. Memang banyak sekali beberapa pemikiran, yang selama ini kita coba dorong tapi isunya salah satunya yang paling berat ya regulasi. Jadi artinya sama, kalau pihak BUMN saja kena isu Regulasi, apalagi pihak swasta," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/11).

Erick mengungkapkan, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait membantu dengan membuat terobosan yang salah satunya mengupayakan cicilan hingga 30 tahun.


Selain itu, membantu meringankan beban masyarakat dengan memberikan hunian rumah. "Di tempat hari ini, rumahan rakyat versi apartemen lah, yang harganya Rp270 jutaan," sebutnya.

Regulasi dibutuhkan sebagai dukungan kelancaran program 3 juta rumah. Sebab, jik dari aspek pembiayaannya saja kurang memadai.

"Kalau BTN ini diberikan kesempatan pendanaan yang cukup, saya rasa BTN tidak kesulitan membangun 800 ribu rumah secara supporting untuk finansial. Nah, kalau pendanaannya tidak mencukupi, bagaimana BTN bisa," pungkasnya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik