
Nasib Rupiah Kini Bergantung Keputusan Suku Bunga BI!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang keputusan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda dibuka melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Merujuk data Refiniitv, rupiah dibuka melemah tipis 0,03% pada perdagangan Rabu hari ini (20/11/2024) menjadi Rp15.830/US$.
Pergerakan rupiah akan dipengaruhi sentimen penting yang menjadi perhatian pelaku pasar, yakni rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung hingga Rabu (20/11/2024).
Dalam rapat ini, akan diumumkan keputusan terkait suku bunga acuan BI untuk periode November 2024, disertai dengan rilis suku bunga deposit facility dan lending facility.
Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 17 lembaga/institusi mayoritas memproyeksikan bahwa BI akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75%. Sedangkan delapan institusi memproyeksi bahwa BI akan kembali menahan suku bunganya di level 6%.
Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen, Agus Basuki Yanuar mengatakan bahwa BI diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunganya pada November ini.
Ia menegaskan terdapat dua faktor yang menjadi alasan, yakni rupiah yang terus melemah dan pernyataan ketua bank sentral
Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang mengatakan penurunan lanjutan Fed Rate tidak perlu terburu-buru.
Di sisi lain, kebijakan suku bunga bank sentral China juga menjadi perhatian, karena diumumkan pada hari yang sama dengan RDG BI.
Dan, hasilnya sudah keluar lebih dulu pada pagi ini di mana bank sentral China tetap mempertahankan level suku bunga, sesuai dengan proyeksi pasar di 3,1% untuk loan prime rate satu tahun dan 3,6% untuk suku bunga kredit tenor lima tahun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya