Adaro Bagi Dividen Maksimum Rp 41 T

Redaksi, CNBC Indonesia
18 November 2024 15:05
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris PT Adaro Energy Indonesia, Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Theodore Permadi Rachmat (kiri) dan Komisaris PT Adaro Energy Indonesia Arini Saraswaty (kedua kiri) berfoto bersama saat HUT ke-30 PT Adaro Energy Indonesia di Jakarta, Kamis (20/10/2022). PT Adaro Energy Indonesia perkuat komitmen pengembangan ekonomi hijau pada momentum HUT ke-30.
Foto: Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris PT Adaro Energy Indonesia, Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Theodore Permadi Rachmat (kiri) dan Komisaris PT Adaro Energy Indonesia Arini Saraswaty (kedua kiri) berfoto bersama saat HUT ke-30 PT Adaro Energy Indonesia di Jakarta, Kamis (20/10/2022). PT Adaro Energy Indonesia perkuat komitmen pengembangan ekonomi hijau pada momentum HUT ke-30.

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang batu bara RI, Adaro Energy Indonesia (ADRO), akan membagikan dividen tambahan kepada para pemegang saham sebesar-besarnya senilai US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp 41,18 triliun dari tahun buku 2023. Ini telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Adaro.

Besaran dividen per saham diperkirakan akan setara dengan Rp1.359/lembar berdasarkan asumsi kurs rupiah per dolar AS di 15.898. Meski demikian, belum ditetapkan kurs yang akan digunakan sehingga belum ada pengumuman jumlah pasti pembayaran dividen tersebut.

Artinya para pemegang saham Adaro akan memperoleh jatah dari pembagian dividen tambahan ini. 

RUPSLB juga menyetujui perubahan nama PT Adaro Energy Indonesia Tbk menjadi PT AlamTri Resources Indonesia Tbk.

Perubahan nama ini merupakan salah satu langkah Perseroan untuk memperkenalkan identitas baru yang lebih mencerminkan nilai dan visi jangka panjang, di mana Perseroan berkomitmen untuk sepenuhnya mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal dengan melalui berbagai langkah.

Setelah pemisahan pilar bisnis pertambangan batu bara termal dan beberapa bisnis pendukungnya melalui pelaksanaan PUPS, Perseroan akan menjadi entitas induk dengan fokus pada bisnis hilirisasi mineral serta energi terbarukan yang akan mendukung transisi energi dan ekonomi hijau Indonesia.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Tebar Dividen Tambahan, Saham ADRO Terbang 4% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular