Laba Citi Indonesia Naik 32% di Q3-2024, Ini Pendorongnya

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Rabu, 13/11/2024 17:25 WIB
Foto: Ilustrasi Citi Indonesia. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 32% secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2024, menjadi Rp2,2 triliun.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan peningkatan laba ini disebabkan oleh biaya operasional yang lebih efisien yang menghasilkan perbaikan cost to income ratio (CIR) menjadi 41,9% dari 59,8% di tahun sebelumnya.

Peningkatan laba bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan return on asset (ROA) menjadi 4,1% dari sebelumnya 2,8% di tahun 2023 dan peningkatan return on equity (ROE) menjadi 15,4% dari 12,7%. Rasio liquidity coverage (LCR) dan rasio net stable funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 291% dan 124%, di atas ketentuan minimum.


Dari segi permodalan, Citi Indonesia mencatatkan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sebesar 33,1%, meningkat dari 30,5% pada tahun sebelumnya.

"Seiring terus memprioritaskan transformasi pada organisasi kami, efisiensi yang diperoleh dari biaya operasional yang lebih rendah serta upaya lainnya menghasilkan peningkatan laba bersih sebesar 32%," ujar Batara dalam Konferensi Pers Citi Indonesia, Rabu, (13/11/2024).

Dari segi sektor usaha, bisnis treasury and trade solutions (TTS) disebut berkontrubusi pada pertumbuhan kuartal ketiga tahun ini. Dana pihak ketiga bertumbuh mendekati dua digit, dan volume pembayaran meningkat lebih dari dua kali lipat dengan kontributor terbesar berasal dari transaksi digital melalui pembayaran instan dan transaksi corporate card atau kartu korporasi.

Ke depan, Citi Indonesia akan memfokuskan pertumbuhan melalui enam bisnisnya, di antaranya investment banking, corporate banking, commercial banking, transaction banking, markets dan juga security and services atau custody.

"Jadi untuk 6 bisnis ini yang kami fokuskan bagaimana memfasilitasi pada klien kita. Klien-klien kita itu kan juga ada local corporate, ada financial institution, international dan juga untuk yang namanya public sector dan commercial bank, sehingga tanpa consumer bank aja kerjaannya sudah banyak," paparnya.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik