Gak Jadi Bangkrut, Sosok Juru Selamat Tupperware Terungkap ke Publik

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
05 November 2024 10:00
Pabrik Tupperware (BELGA MAG/AFP via Getty Images/NICOLAS MAETERLINCK)
Foto: Pabrik Tupperware (BELGA MAG/AFP via Getty Images/NICOLAS MAETERLINCK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tupperware kini selamat dari kebangkrutan setelah hakim kebangkrutan Amerika Serikat (AS) menyetujui kesepakatan untuk menyelamatkan perusahaan asal Massachusetts, tersebut.

Dalam kesepakatannya Tupperware akan menjual nama merek dan aset utamanya kepada sekelompok pemberi pinjaman dengan harga US$23,5 juta tunai (sekitar Rp 369 miliar) dan US$63 juta (Rp 991 miliar) dalam bentuk keringanan utang.

Winters menyebut perjanjian penjualan itu sebagai 'hasil yang luar biasa'. Hal ini, menurutnya, akan mempertahankan bisnis, hubungan pelanggan, dan pekerjaan Tupperware.

Perjanjian penjualan tersebut juga mengharuskan Tupperware untuk menjadi perusahaan swasta di bawah kepemilikan yang mendukung dari kelompok pemberi pinjaman pembelian, meliputi manajer dana lindung nilai Stonehill Capital Management dan Alden Global Capital. Berdasarkan kesepakatan perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan swasta dan dihapus dari bursa saham.

Tupperware merupakan produk makanan ikonik yang akrab di telinga masyarakat Indonesia. Mengutip dari situs resmi perusahaan, Earl Silas Tupper merupakan sosok pendiri perusahaan Tupperware. Ia merupakan seorang ahli kimia yang lahir pada 1907 silam.

Tupper mendapat ide untuk membuat wadah kedap udara seperti kaleng cat dari plastik untuk menyimpan makanan. Menurutnya wadah makanan kedap udara itu dapat membantu banyak keluarga di Amerika menghemat uang dari pemborosan makanan.

Ide ini kemudian terealisasi pada tahun 1946 saat dirinya meluncurkan produk Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan brand Tupperware. Produk tersebut sukses dan banyak peminat, mengingat saat itu banyak keluarga di AS perlu menghemat uang dari pemborosan makanan pasca perang dunia kedua.

Kini kepemilikan Tupperware sudah terbagi dalam bentuk saham dan menjadi perusahaan publik. Sehingga perusahaan ikonik pembuat wadah makanan tersebut sudah dimiliki oleh banyak orang atau perusahaan.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tupperware Terancam Bangkrut, Begini Kabar Terbarunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular