Menanti Pertumbuhan Ekonomi RI, Rupiah Siap Berbalik Arah?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
05 November 2024 08:00
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) sudah keok dalam beberapa hari. Mampukah hari ini menguat di tengah penantian rilis data pertumbuhan ekonomi?

Melansir Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,22% ke angka Rp15.750/US$ pada kemarin Senin (5/11/2024. Ini sudah menjadi depresiasi tiga hari berutun rupiah pada awal bulan ini.

Beberapa sentimen bakal mempengaruhi pergerakan pasar keuangan RI hari ini, di mulai dari eksternal pelaku pasar masih akan memantau bagaimana jalan-nya pemilihan presiden AS, termasuk rilis data neraca dagang-nya.

Neraca dagang AS cukup menarik dicermati mengingat negeri Paman Sam merupakan partner dagang utama RI setelah China.

Berikutnya, yang paling dinanti dari dalam negeri akan dari rilis data pertumbuhan ekonomi untuk periode kuartal III/2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 menjadi data Produk Domestik Bruto (PDB) terakhir di era Presiden Joko Widodo. Pertumbuhan ekonomi kuartal III ini menjadi warisan terakhir Jokowi yang menjadi pijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 15 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% (year on year/yoy) dan 1,58% (quartal to quartal/qtq) pada kuartal III atau Juli-September 2024.

Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 (yoy) dan 3,79% (qtq) pada kuartal II-2024. Sementara itu, ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% (yoy) dan 1,60% (qtq) pada kuartal III-2023.

Teknikal Rupiah

Pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS menggunakan basis waktu per jam nampak dalam tren konsolidasi dari support Rp15.690/US$ sampai resistance Rp15.780/US$.

Adapun support yang merupakan target penguatan terdekat didapatkan dari low candle yang beberapa kali disentuh pada 30 Oktober - 1 November 2024. Sementara untuk resistance atau area yang patut diantisipasi jika ada pelemahan lanjutan didapatkan dari high candle intraday pada 29 Oktober 2024.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penguatan Berlanjut, Rupiah Balik ke Posisi Terkuat Tahun Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular