Lagi Banyak Saham Diskon, Intip Prospek Pasar Tahun Depan

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
30 October 2024 17:55
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah parkir di zona merah. Sejumlah saham blue chip pun terpantau mengalami koreksi harga. 

Sementara itu tidak terlalu lama lagi, kalender akan memasuki akhir tahun 2024. Para investor pun mulai memikirkan apa tren investasi yang paling prospektif di tahun 2025.

KISI Asset Management mengungkapkan sejumlah sektor-sektor yang menjadi pilihan manajer investasi asal Korea Selatan itu. Direktur Investasi KISI AM Arfan F. Karniody mengatakan pihaknya masih menilai sektor perbankan dan tambang prospektif.

Selain itu, Arfan mengatakan sektor terbarukan juga menarik. Meskipun trennya mungkin tidak akan langsung tinggi di tahun depan, ia mengatakan sektor tersebut bakal makin besar dalam tahun-tahun mendatang.

"Kita juga punya satu [sektor pilihan] yang kita pikir, kalau nggak tahun 2025, tapi the trend will continue and will be much bigger in the coming years, yaitu renewables," katanya saat Dialog Road to CNBC Indonesia Awards, Rabu (30/10/2024).

Arfan memaparkan, sektor terbarukan yang dimaksud bisa berupa energi panas bumi (geothermal) dan sektor perkebunan yang bakal lebih hijau lagi.

"Renewables-nya macam-macam, bisa geothermal, plantation juga bisa lebih green sekarang. Kita melihat renewables ini macam-macam sekarang," tandasnya.

Ia melanjutkan, sektor terbarukan yang sangat unik ini bakal terus berkembang ke depannya. "Kita melihat 2-3 tahun ke depan this unique sector will be very big," ucapnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular