Sukses Kelola Aset, Angka Kredit Macet dan Berisiko BRI Turun

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
30 October 2024 09:41
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso memberikan pemaparan dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night Energi Mandiri - Ekonomi Berdikari di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Surnarso mengungkapkan bank pelat merah dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut mampu menjaga kualitas asetnya. Hal ini terlihat dari angka kredit macet (non performing loan) yang turun hingga 17 basis poin (bps) dari periode yang sama tahun sebelumnya

"BRI mampu menjaga kualitas asetnya, NPL BRI triwulan ketiga 2024 ini tercatat 2,90% atau membaik dibandingkan periode yg sama tahun lalu 3,07%," terang Sunarso dalam paparan kinerja BRI, Rabu (30/10/2024).

Lebih lanjut, Sunarso menyebut angka kredit berisiko (LaR) BRI juga tercatat turun signifikan atau mencapai 214 bps dalam setahun.

"Perseroan juga berhasil catat LAR yg lebih baik semula 13,8% pada triwulan ketiga 2023, kini turun jadi 11,66% pada triwulan ketiga 2024," ungkap Sunarso.

Dirinya menjelaskan penurunan NPL dan LAR ini didukung penerapan strategi pengelolaan risiko yg disiplin dari BRI yang secara aktif memantau kualitas kredit dan adopsi EWS untuk deteksi potensi masalah kredit.

Sunarso menambahkan BRI juga perkuat tim recovery untuk mengelola kredit bermasalah. Meski kualitas kredit membaik, BRI juga menyiapkan pencadangan memadai.

"Cadangan kita sebesar 215,44% terhadap NPL," tegas Sunarso.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menambahkan bahwa NPL yang membaik dan telah turun di bawah 3% tersebut telah sesuai dengan guideline perusahaan.

Dirinya mengungkapkan perusahaan mengimplementasikan sejumlah strategi demi menjaga kualitas kredit, termasuk terkait strategi front end, mid end dan back end.

"Di front end dan pada saat NPL itu semua kita lakukan penguatan lebih khusus sejak awal triwulan kedua 2024, kami perketat di front end dalam arti beberapa kriteria kita intact sehingga bisa terus menurunkan NPL," sebut Agus.

Pengelolaan aset tersebut membuat BRI kembali mencetak kinerja positif dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Secara konsolidasi, BRI telah membukukan laba bersih periode berjalan Rp45,36 triliun, tumbuh 2,59% secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp44,21 triliun.

Adapun pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp107,75 triliun, naik 4,6% yoy dari setahun sebelumnya Rp103,01 triliun.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NPL Turun, Bos BRI Ungkap Kunci Mengelola Kualitas Aset Kredit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular