Pasar Makin Optimis Suku Bunga Dipangkas, Dolar Turun ke Rp 15.735

rev, CNBC Indonesia
30 October 2024 09:14
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah pasar semakin optimis terjadi pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan November mendatang.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,12% di angka Rp15.735/US$ pada hari ini, Rabu (30/10/2024). Posisi ini berbanding terbalik dengan kondisi kemarin (29/10/2024) yang melemah sebesar 0,22%.

Sementara DXY pada pukul 09:02 WIB turun tipis 0,09% di angka 104,22. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 104,31.

Lowongan pekerjaan di AS turun ke level terendah dalam lebih dari 3,5 tahun pada bulan September, namun hampir seluruh penurunan terjadi di wilayah Selatan, yang menunjukkan bahwa Badai Helene dan Milton sementara waktu memengaruhi permintaan tenaga kerja.

Laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Selasa ini disertai oleh survei dari Conference Board yang menunjukkan persepsi konsumen tentang pasar pekerjaan meningkat signifikan pada bulan Oktober, mendorong kepercayaan konsumen ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Lowongan pekerjaan, sebagai ukuran permintaan tenaga kerja, turun 418.000 menjadi 7,443 juta pada akhir September, level terendah sejak Januari 2021, menurut laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) dari Biro Statistik Tenaga Kerja. Data bulan Agustus direvisi turun menjadi 7,861 juta dari laporan sebelumnya yang menyebut 8,040 juta. Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan jumlah lowongan pekerjaan akan mencapai 8,00 juta. Terdapat 1,09 pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur, hampir tidak berubah dari 1,10 di bulan Agustus.

Lowongan pekerjaan turun drastis sebanyak 325.000 di wilayah Selatan AS, yang sebagian besar terdampak oleh Badai Helene dan Milton. Sementara itu, lowongan di wilayah Barat, Timur, dan Timur Laut turun secara marginal.

Sementara dari sisi survei CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa pelaku pasar semakin optimis untuk bank sentral AS (The Fed) kembali memangkas suku bunganya pada pertemuan November 2024.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular