
Terkunci 11 Tahun, Hacker Ini Sukses Buka Dompet Bitcoin Rp 47 Miliar

Jakarta, CNBC Indonesia - Biasanya orang senang ketika menemukan uang sepuluh dolar di tas lama yang sudah bertahun-tahun tidak digunakan. Tetapi bayangkan kegembiraan orang ini setelah mendapatkan akses ke Bitcoin senilai US$3 juta (Rp47,18 miliar) setelah dompetnya terkunci selama 11 tahun, akibat lupa kata sandi.
Mengutip UNILAD, seorang pemilik anonim menghubungi teknisi listrik Joe Grand - yang dikenal dengan nama pengguna 'Kingpin' di internet - untuk meretas file terenkripsi yang berisi 43,6 BTC.
Dalam upaya untuk melindungi kripto miliknya sebaik mungkin, pemilik tersebut menggunakan generator kata sandi acak bernama Roboform - sayangnya, tampaknya ia telah melindunginya dengan sangat baik, dan kemudian kehilangan kata sandinya.
Pemilik anonim tersebut menjadi 'sangat paranoid' bahwa seseorang akan meretas komputernya dan mendapatkan kata sandinya - yang pada akhirnya memperoleh akses ke mata uang kripto miliknya. Ia lantas meminta bantuan Kingpin untuk mencoba dan mendapatkannya kembali. Grand sebelumnya telah membantu pemilik lain memulihkan akses mereka ke lebih dari US$2 juta dalam bentuk kripto pada tahun 2022.
Ia mengatakan puluhan orang sebelumnya telah menghubunginya untuk meminta bantuan dalam memulihkan harta karun mereka yang hilang.
Grand memutuskan untuk menolak hampir semua permintaan dari mereka karena berbagai alasan, tetapi memutuskan untuk membantu pemilik anonim ini dalam pencariannya.
Dalam video YouTube yang dipublikasikan oleh Grand, pemilik dompet tersebut berkata: "Saya membuat kata sandi, menyalinnya, memasukkannya ke dalam frasa sandi dompet, dan juga dalam berkas teks yang kemudian saya enkripsi."
Pada saat pemilik kehilangan akses ke akun tersebut, nilai Bitcoin berada di antara US$3.000 dan US$4.000. (Rp47,18 juta dan Rp62,91 juta).
Namun karena harga bitcoin telah naik lebih dari 20.000%, pemilik tersebut memutuskan untuk menghubungi Grand.
Jadi, Grand menggunakan alat yang dikembangkan oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) untuk membongkar kode generator kata sandi tersebut.
Ia berkata: "Di dunia yang sempurna, saat Anda membuat kata sandi dengan generator kata sandi, Anda berharap untuk mendapatkan keluaran yang unik dan acak, yang tidak dimiliki orang lain. [Namun] dalam versi RoboForm ini, hal itu tidak terjadi."
"Meskipun kata sandi RoboForm tampak dibuat secara acak, sebenarnya tidak. Dengan versi lama perangkat lunak ini, jika kami dapat mengendalikan waktu, kami dapat mengendalikan kata sandi."
Grand berhasil mengelabui sistem dengan mengubah waktu kembali ke tahun 2013 saat kata sandi dibuat, dan setelah beberapa kali gagal, akhirnya kata sandi yang sama dibuat ulang.
Pakar peretasan itu kemudian bekerja sama dengan rekannya Bruno untuk membuat jutaan kata sandi potensial.
Ia akhirnya berhasil memecahkan kode tersebut. Menurut Grand, itu sangat bergantung pada keberuntungan.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High