Prabowo Resmi Dilantik, Sektor Asuransi Ini Diramal Bakal Ngebut

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
21 October 2024 14:55
Sejumlah alat berat mengangkut muatan kontainer produk ekspor-impor di Terminal 3 IPC TPK Tanjung Priok, Senin, (8/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah alat berat mengangkut muatan kontainer produk ekspor-impor di Terminal 3 IPC TPK Tanjung Priok, Senin, (8/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyambut baik pemerintahan Presiden Prabowo yang resmi dilantik pada 20 Oktober kemarin. Sejumlah sektor pun dinilai akan mendorong pertumbuhan asuransi umum.

Sebagaimana diketahui, asuransi berperan sebagai penyerap potensi risiko yang dihadapi oleh berbagai sektor industri. Sementara itu, setiap masa pemerintahan memiliki fokus pembangunan pada sektor tertentu, sehingga kebutuhan asuransi pada sektor tersebut pun dinilai akan terdongkrak.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto mengatakan asuransi perdagangan dan distribusi barang akan menjadi salah satu sektor yang akan naik pesat di masa pemerintahan Prabowo. Hal ini mengingat beberapa program utama Prabowo.

"Yang pasti kalau saya lihat sih dari perdagangan ya. Otomatis kan pembelian-pembelian tadi ya. Contoh bahan pangan tadi kalau dikaitkan dengan program makan gratis gitu kan. Terus distribusi barang-barang itu kan otomatis juga nanti dampaknya ke perdagangan," kata Bern usai Konferensi Pers yang digelar Dewan Asuransi Indonesia (DAI) di Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Jika mengacu pada capaian kinerja semester I-2024, AAUI mencatatkan sektor asuransi aviasi hingga asuransi kredit menjadi penggerak utama pendapatan premi. Adapaun kenaikannya sebesar 18,4% pada semester I-2024.

Berdasarkan data AAUI, premi dicatat industri asuransi umum tercatat sebesar Rp57,91 triliun. Sementara di periode sama tahun sebelumnya, premi dicatat asuransi umum tercatat sebesar Rp48,9 triliun.

Wakil Ketua Bidang Statistik Riset dan Analisis AAUI Trinita Situmeang menyatakan, lini usaha yang mengalami kenaikan paling besar adalah sektor aviasi dengan pertumbuhan 90,8%. Lalu, sektor asuransi properti yang naik 32,8% dengan besaran Rp16,66 triliun.

Selanjutnya, hal tersebut diikuti dengan kontribusi asuransi marine hull menjadi sebesar 30,3% dan asuransi asuransi kredit sebesar 26$.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Aturan DHE Terbaru Keluar? Ini Jawaban Mensesneg

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular