Heboh! Ada Kabar Aplikasi China Pembunuh UMKM RI Mau Caplok Bukalapak
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa hari ini, publik dihebohkan dengan rumor mengenai rencana akuisisi aplikasi e-commerce asal China, Temu terhadap PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Rumor ini juga telah mengakibatkan harga saham BUKA melonjak signifikan.
Perlu diketahui, Temu merupakan aplikasi yang dikhawatirkan akan membunuh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Sebab, aplikasi ini menghubungkan produsen dan konsumen akhir secara langsung, tanpa melalui pengecer dan afiliasi.
Temu diketahui beberapa kali mencoba masuk ke pasar Indonesia, namun ditolak oleh pemerintah. Hal tersebut kemudian memicu spekulasi bahwa Temu bakal mengakuisisi Bukalapak supaya mendapatkan izin dari pemerintah, mengikuti strategi yang sama dengan Tiktok dan Tokopedia.
Menanggapi rumor ini, manajemen Bukalapak pun buka suara. Manajemen menyebut perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi perseroan oleh e-commerce Temu.
Perseroan menyebut akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila Perseroan menerima informasi yang telah diverifikasi kebenarannya atas rencana akuisisi tersebut.
Seiring dengan rumor tersebut, saham BUKA sempat lompat 25,22% ke level 144 pada 7 Oktober 2024. Pada satu hari setelahnya penguatan terpangkas ke level 2,08%. Namun pada 9 Oktober 2024 saham BUKA merosot 1,36%.
Manajemen BUKA mengatakan kenaikan harga saham pada 7 Oktober 2024 adalah reaksi pasar atas informasi terkait rencana akuisisi Perseroan yang belum diverifikasi kebenarannya dan tidak pernah dikonfirmasi oleh manajemen Perseroan.
"Spekulasi pasar berada di luar kendali Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan mengimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan sebelum membuat keputusan investasi terkait Perseroan," tulis manajemen BUKA dalam keterbukaan informasi dikutip Sabtu, (12/10/2024).
(rsa/wur)