
Tensi Geopolitik Masih Panas, Bursa Asia Tidak Goyah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik dibuka sebagian besar lebih tinggi pada Kamis (10/10/2024), mengikuti kenaikan di Wall Street yang membuat S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencapai rekor baru saat investor mengabaikan kekhawatiran geopolitik.
Dilansir dari CNBC International, S&P/ASX 200 Australia naik 0,5% dalam perdagangan awal. Kospi Korea Selatan melonjak 0,2%, sementara Kosdaq kecil turun 0,2%.
Nikkei 225 Jepang dibuka naik 0,5%, sementara Topix yang berbasis lebih luas meningkat 0,4%.
Para trader di Asia akan mengevaluasi data dari September mengenai harga produsen di Jepang yang naik 2,8% dibandingkan tahun lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi tingkat inflasi akan mencapai 2,3%, turun dari 2,5% pada bulan Agustus.
Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di 21.070, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 20.637,24. Para trader juga akan memantau pasar di China setelah Indeks Komposit Shenzhen mencatat hari perdagangan terburuknya sejak 1997, karena Beijing mengecewakan investor dan belum mengumumkan langkah-langkah stimulus besar lebih lanjut.
Sementara di bursa Wall Street, S&P 500 melonjak 0,71% ditutup di 5.792,04 setelah mencapai rekor tertinggi, sementara Dow yang terdiri dari 30 saham melonjak 431,63 poin, atau 1,03%, menjadi 42.512. Nasdaq Composite naik 0,6% ditutup di 18.291,62.
Wall Street mempertahankan kenaikannya setelah rilis risalah dari pertemuan bank sentral AS (The Fed) pada September, di mana mereka memotong suku bunga sebesar setengah poin, yang mengungkapkan bahwa "sebagian besar peserta" mendukung pengurangan suku bunga dengan jumlah yang lebih besar.
Hari perdagangan yang kuat ini juga terjadi meskipun ada kekhawatiran yang masih ada tentang perang yang lebih luas di Timur Tengah, saat Israel berjanji untuk melakukan serangan balasan terhadap Iran.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Berpesta Usai The Fed Buka Peluang Cut Rate