
Video: Stimulus China, The Fed Hingga Perang Bikin Cemas, Rupiah Loyo!
Jakarta, CNBC Indonesia- Koreksi nilai tukar Rupiah yang sudah merosot ke level Rp15.600-an disebut Executive Director, Head of Trading, Treasury & Markets Bank DBS Indonesia, Ronny Setiawan disebut sebagai imbas berbagai sentimen dalam dan luar negeri.
Dari eksternal, masih panasnya perang Timur Tengah yang mendorong kenaikan harga minyak hingga menguatnya data tenaga kerja AS telah berimbas ke peningkatan capital outflow.
Sementara Asia Rate Strategist ANZ Banking Group, Jennifer Kusuma menyebutkan volatilitas pergerakan Rupiah mengindikasikan masih tingginya ketidakpastian pasar jangka pendek dalam 3 bulan mendatang.
Namun di tengah faktor risiko yang tidak menentu dalam waktu dekat ada kepastian dalam jangka panjang terkait berlanjutnya pemangkasan suku bunga acuan The Fed hingga BI sehingga akan menopang kinerja obligasi dan pasar mata uang serta ketahanan eksternal.
Seperti apa analisa pergerakan Rupiah di tengah tingginya ketidakpastian pasar? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Executive Director, Head of Trading, Treasury & Markets Bank DBS Indonesia, Ronny Setiawan dan Asia Rate Strategist ANZ Banking Group, Jennifer Kusuma dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 07/10/2024)
-
1.
-
2.
-
3.