Tren Suku Bunga Tingi Segera Usai, Indeks Nikkei Melejit 1% Lebih

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 September 2024 08:50
A currency trader walks by screens showing the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), left, and the foreign exchange rate between U.S. dollar and South Korean won at the foreign exchange dealing room in Seoul, South Korea, Thursday, Feb. 7, 2019. Asian shares were mostly higher Thursday on news that the Reserve Bank of Australia may cut interest rates, driving hopes that other central banks could come to the same conclusion. (AP Photo/Lee Jin-man)
Foto: Seorang pedagang mata uang bekerja di dekat layar yang menunjukkan nilai tukar mata uang asing di ruang transaksi pertukaran mata uang asing di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 7 Februari 2019. Foto AP / Lee Jin-man

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia-Pasifik dibuka bervariasi menanti keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,09% pada pembukaan. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,22% sementara indeks Topix yang lebih luas meningkat 0,9%.

Futures untuk CSI 300 di China daratan berada di 3.163, sedikit lebih tinggi dari penutupan hari Jumat di 3.159,25.

Pasar Korea Selatan dan Hong Kong tutup hari ini, sementara pasar di China akan melanjutkan perdagangan setelah libur nasional selama tiga hari.

Pada Kamis (19/9/2024) dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS (The Fed) akan merilis hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC) termasuk suku bunga acuan The Fed dan Summary Economic Projections (SEP) yang berisi dot plot matrix.

Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Sebagai catatan, pemangkasan terakhir yang dilakukan The Fed terjadi pada Maret 2020. Saat itu, suku bunga dipangkas mendekati nol untuk mendukung ekonomi AS selama pandemi COVID-19.

Sebagai catatan, survei CME FedWatch Tool hingga saat ini pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan 100% memangkas suku bunga acuannya antara 25 basis poin (bps) atau 50 bps.

Untuk diketahui, saat ini suku bunga The Fed berada di level 5,25-5,50%. Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunganya, hal ini cenderung disambut positif oleh pelaku pasar khususnya dalam jangka panjang.

Sementara itu, impor dan ekspor Jepang pada Agustus masing-masing naik 2,3% dan 5,6% dibandingkan tahun lalu, menurut Kementerian Keuangan Jepang, keduanya meleset dari perkiraan jajak pendapat Reuters yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 13,4% dan 10%.

Pesanan mesin sektor swasta Jepang pada Juli turun 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya, menurut data dari Kantor Kabinet, tidak mencapai perkiraan Reuters yang memproyeksikan peningkatan sebesar 0,5%.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Dibuka Anjlok Terseret Nasdaq yang Ambruk 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular