Laki-Laki Lebih Boros Pakai Pay Later Dibanding Perempuan, Ini Datanya

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
17 September 2024 17:35
Ilustrasi Buy Now Pay Later
Foto: Ilustrasi Buy Now Pay Later

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengguna Buy Now Pay Later (BNPL) didominasi oleh laki-laki dengan kontribusi sejumlah 56,5% dari total pengguna di Indonesia. Laki-laki pun diketahui bisa mengeluarkan Rp350 ribu-Rp400 ribu untuk transaksi Pay Later.

Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pembiayaan Buy Now Pay Later dari perusahaan pembiayaan tumbuh 73,55% year-on-year (yoy) mencapai Rp7,81 triliun per Juli 20241.

Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 yang dilakukan Kredivo menyatakan bahwa pengguna layanan beli sekarang bayar nanti ini sangat digemari oleh konsumen pria. Proporsi pengguna laki-laki mencapai 56,5% pada 2024.

"Seiring dengan masih rendahnya akses kredit di Indonesia, permintaan masyarakat akan layanan pembayaran yang dapat membantu mereka berbelanja kebutuhan tanpa khawatir akan cash flow makin meningkat," sebagaimana disebutkan SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari dalam keterangan resmi, Selasa, (17/9/2024).

Indina menjelaskan, laki-laki juga memimpin dalam jumlah dan nilai transaksi Paylater selama 2023, masing-masing sebesar 58,9% dan 58,1%

Konsumen laki-laki cenderung berbelanja menggunakan produk Pay Later di rentang Rp350-400 ribu. Sementara konsumen perempuan di kisaran harga Rp300-350 ribu.

Di tengah lonjakan ini, mayoritas pengguna Paylater masih berasal dari generasi muda. Data ini menunjukkan bahwa 70,4% pengguna berusia antara 18 - 35 tahun.

Namun, dari sisi nilai transaksi, pengguna umur 26-35 tahun tetap menjadi kelompok dengan jumlah transaksi terbanyak, dengan kontribusi sebanyak 44,6%. Hal ini sejalan dengan makin tingginya rata-rata pendapatan bulanan kelompok umur 36 tahun ke atas.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga RI Makin Doyan Ngutang di Paylater, Pinjaman Tembus Rp 6 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular