Ojol Gelar Aksi Demo, Begini Prospek Saham GOTO

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 30/08/2024 19:05 WIB
Foto: Gabungan ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Driver ojek online telah menyampaikan aspirasinya melalui aksi demonstrasi pada Kamis, 29 Agustus 2024 kemarin. Namun, hal itu diperkirakan tidak berpengaruh terhadap pemintaan jasa transportasi.

PT BRI Danareksa Sekuritas memaparkan kondisi saham sektor ini akan mengalami kenaikan dari sektor lainnya. Analis BRI Danareksa Niko Margaronis mengatakan, manfaat bagi masyarakat tercermin dalam dua hal utama yakni layanan tersebut mengoptimalkan penghematan waktu dan dapat memberikan peluang pendapatan kepada kepada jutaan pengemudi.

"Di tengah pengumuman demonstrasi pengemudi ojol pada tanggal 29 Agustus, kami mencatat hal berikut, di mana layanan ODS telah memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Niko, dalam ulasan broadcast risetnya, dikutip Jumat (30/8/2024).

Menurutnya, jumlah mitra driver layanan on demand service (ODS) akan terus bertambah meskipun masih ada ketidakpuasan di antara beberapa pengemudi ojol saat ini. "Oleh karena itu, kami mengantisipasi bahwa layanan ODS akan terus beroperasi secara normal," katanya.

Saat ini beberapa penyedia layanan khusus ODS di antaranya Gojek, Grab, Maxim, dan InDriver, sedangkan untuk logistik ada LalaMove, ShopeeExpress, dan lainnya.


Salah satu pelaku usaha di ODS yakni Gojek, lini ODS milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mencatat 20,1 juta merchant dan 3,1 juta mitra driver dengan jumlah pengguna bertransaksi tahunan mencapai 50,8 juta.

Menurutnya, dampak unjuk rasa kali ini tidak signifikan mengingat aksi unjuk rasa tidak berskala besar. Walau demo berlangsung kemarin, layanan Gojek tetap berjalan normal karena masih banyak mitra pengemudi yang beroperasi.

"Kami menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa," ujar Head of Corporate Affairs Gojek Rosel Lavina, dalam keterangan resmi.

Niko mengungkapkan kinerja bisnis ODS semakin baik, apalagi dengan berbagai strategi yang dilakukan. Salah satu yang menarik adalah produk hemat yang ditawarkan Gojek bagi pelanggan.

"Produk Hemat [Gojek] telah menghasilkan lebih banyak pesanan bagi pengemudi. Meskipun pengemudi mungkin menerima pendapatan yang lebih rendah per pesanan, tapi peningkatan volume pesanan harian menghasilkan pendapatan keseluruhan yang lebih tinggi," jelasnya.

BRI Danareksa merekomendasikan saham GOTO untuk beli dengan melihat prospek pertumbuhan laba yang menarik, tetapi dengan target harga yang lebih rendah yakni sebesar Rp 90/saham.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Minta Kejelasan Isu Merger GOTO & Grab