Makin Pede Potong Suku Bunga, Harga Minyak Melaju

rev, CNBC Indonesia
23 August 2024 09:35
The sun sets behind an idle pump jack near Karnes City, Texas, Wednesday, April 8, 2020. Demand for oil continues to fall due to the new coronavirus outbreak. (AP Photo/Eric Gay)
Foto: Ilustrasi Kilang Minyak (AP/Eric Gay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah di pasar spot alami kenaikan bersamaan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang semakin bold.

Pada perdagangan hari ini, Jumat (23/8/2024) pukul 08:56 WIB, harga minyak brent naik tipis 0,09% ke posisi US$77,29 per barel. Begitu pula dengan harga minyak WTI yang menguat 0,12% ke posisi US$73,1 per barel dibandingkan perdagangan sebelumnya (22/8/2024).

Dikutip dari Reuters, harga minyak ditutup naik, karena ekspektasi pemotongan suku bunga AS dalam beberapa minggu mendatang memicu pemulihan setelah terdepresiasi cukup dalam.

Pada Rabu silam, notulen rapat The Fed Juli menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat Fed berpikir bahwa bank sentral berada di jalur yang tepat untuk pemotongan suku bunga bulan depan.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan menurunkan permintaan terhadap minyak.

"Dolar telah dijual setelah berita pemotongan suku bunga," kata John Kilduff, Partner di Again Capital. "Sekarang semua orang membicarakan tentang Fed yang mungkin memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, yang akan menjadi hal yang signifikan," tambahnya.

Lebih lanjut, Ketua Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada Jumat di konferensi perbankan sentral tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Para trader akan mencari petunjuk mengenai apakah Powell mengharapkan pemotongan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin.

Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan bahwa jumlah klaim pengangguran meningkat minggu lalu, namun tampaknya stabil di level yang konsisten dengan pendinginan bertahap di pasar tenaga kerja. Ini mempersiapkan panggung untuk pemotongan suku bunga.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Mentah Melempem Buntut Insiden Penembakan Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular