PBNU Mau Borong Tanah 100 Hektare di IKN, Nilainya Segini

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 22/08/2024 15:40 WIB
Foto: Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberikan keynote speech dalam gelaran ASEAN Business & Investment Summit di Jakarta, Senin (4/9/2023). (Tangkapan layar Youtube ASEAN BAC Indonesia 2023)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya usai pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Kamis (22/8/2024).

Yaqut mengatakan hal itu juga sudah disampaikan langsung dan sudah mendapatkan restu dari Jokowi.

"Ya itu tadi kami berharap kami bisa membeli sekitar 100 hektare di sana untuk berbagai macam fasilitas. Dan mungkin juga kalau memang ada peluang untuk bisnis di IKN itu sendiri, dan kami akan siapkan," kata Gus Yaqut kepada wartawan usai pertemuan.


Ia mengatakan PBNU memiliki gagasan mengenai konsolidasi kapital atau mengumpulkan modal di IKN. Ia memperkirakan nilainya bisa mencapai Rp 2 - 3 triliun.

Selain itu alasan PBNU tertarik berinvestasi di IKN, karena menurutnya IKN merupakan gagasan penting yang harus didukung dan harus berhasil. Ia juga meyakini presiden berikutnya yakni Prabowo Subianto akan melanjutkan pembangunan di IKN.

"Yaa kan sudah. Sudah ada undang-undangnya sekarang. Kita mau cari kepastian apa lagi? Sudah dipastikan bahwa itu berlanjut. Sudah ada undang-undangnya, sudah ada komitmen. Sudah jadi bangunannya. Ini bangunannya sudah jadi, sudah jalan terus. Dan kami percaya ini gagasan penting yang harus diwujudkan," terangnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya juga mengungkapkan dari lahan seluas kira-kira 100 hektare itu, PBNU akan membangun fasilitas kesehatan, pendidikan, dan keagamaan.

 


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Kucurkan 6 Insentif, Puluhan Saham Ini Bisa Pesta Pora