
BI Tahan Suku Bunga, Dolar AS Ditutup di Rp15.480!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (21/8/2024) pasca pembacaan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup di Rp15.480/US$, melemah 0,32% dari harga penutupan kemarin, Selasa (20/8/2024).
Pelemahan ini memutus tren penguatan rupiah yang telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut sebelumnya.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) masih mengalami pelemahan sebesar 0,15% ke titik 101,59.
Fokus publik dan investor hari ini tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diumumkan pada pukul 14:30 WIB siang ini.
BI memutuskan suku bunga acuan atau BI Rate tetap pada level 6,25% pada Agustus 2024. Begitu juga dengan Deposit Facility dan Lending Facility.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/8/2024).
Keputusan BI untuk mempertahankan BI rate sejalan dengan kebijakan moneter yang pro-stabilitas sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025.
"Yaitu untuk penguatan lebih lanjut stabilitas nilai tukar rupiah serta langkah preemptive dan forward looking untuk pastikan inflasi sesuai sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025," kata Perry.
BI juga menyampaikan kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap mendukung pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan.
Hasil tersebut sesuai dengan hasil konsensus yang dilakukan CNBC Indonesia yang menghimpun 13 lembaga/institusi. Dalam konsensus tersebut 12 lembaga memprediksi BI rate akan tetap di level 6,25% dan 1 lembaga memprediksi terjadi pemangkasan 25 (basis poin/bps) menjadi 6,00%.
Meskipun rupiah pada hari ini menguat, tetapi BI menyakini rupiah masih tetap akan melanjutkan tren penguatan. Ini seiring dengan terbukanya peluang pemangkasan suku bunga BI pada kuartal IV mendatang.
"Kami masih tetap akan melihat ruang terbuka bagi penurunan BI rate pada kuartal IV," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/8/2024)
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potensi Penguatan Rupiah di Tengah Tekanan Indeks Dolar