IHSG Lanjut Pesta, BRI (BBRI) & Bank Mandiri (BMRI) Penggerak Utama

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
21 August 2024 13:08
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat pada perdagangan sesi I Rabu (21/8/2024), jelang pengumuman keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada siang hari ini.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,35% ke posisi 7.560,42. IHSG untuk sementara kembali mencetak rekor tertingginya pada sesi I hari ini.

Nilai transaksinya indeks hingga sesi I hari ini sudah mencapai Rp 8,5 triliun dengan volume transaksi mencapai 15 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 710.331 kali. Sebanyak 272 saham menguat, 282 saham melemah, dan 235 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor properti menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 0,85%.

Sementara dari sisi saham, dua emiten perbankan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menjadi penopang indeks di sesi I hari ini, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mencapai 11,1 indeks poin dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 7 indeks poin.

Berikut daftar saham yang menjadi penopang atau movers IHSG pada sesi I hari ini.

IHSG kembali bergairah menjelang pengumuman keputusan suku bunga acuan BI pada siang hari ini. Sebelumnya, BI menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) mulai Selasa kemarin hingga hari ini. Adapun hasil pertemuan RDG BI tersebut akan dibacakan sekitar pukul 13:00 WIB.

Salah satu yang menjadi perhatian pasar yakni suku bunga (BI rate) yang diproyeksikan pasar masih akan ditahan di level saat ini meski sudah mulai ada suara untuk BI memangkas suku bunganya.

Publik dan investor juga menunggu proyeksi kebijakan BI ke depan, terutama setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan pemangkasan suku bunga pada September 2024. Menarik ditunggu apa BI juga akan memberi kode atau sinyal soal kapan pemangkasan suku bunga dimulai.

BI rate terakhir kali dinaikkan pada April 2024 dan ditahan pada pertemuan Mei hingga Juli di level 6,25%.

Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 13 lembaga/institusi mayoritas memproyeksikan bahwa BI masih akan menahan suku bunganya di level 6,25%.

Sementara terdapat satu institusi yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 (basis poin/bp) kali ini.

Sebelumnya, pada RDG BI Juli lalu,BI mempertahankan suku bunganya di level 6,25% yang secara konsisten sesuai dengan kebijakan moneter yang pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

BI juga menegaskan jika kebijakan suku bunga lebih untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Dalam dua bulan terakhir, rupiah sudah menguat tajam dan tidak menimbulkan kekhawatiran.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular