
Berkat Emiten Prajogo (BREN) hingga BRI (BBRI), IHSG Cetak Rekor Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat dan juga kembali mencetak rekor terbaru sementaranya pada perdagangan sesi I Selasa (20/8/2024).
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,67% ke posisi 7.517,02. Penguatan pada sesi I hari ini kembali membawa IHSG mencapai rekor tertinggi sementaranya. Adapun untuk rekor tertinggi harga penutupan dicetak IHSG pada perdagangan kemarin di 7.466,83.
Perdagangan IHSG pada sesi I hari ini terbilang cukup ramai, di mana nilai transaksinya sudah mencapai Rp 13,3 triliun dengan volume transaksi mencapai 12 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 676.300 kali. Sebanyak 342 saham menguat, 201 saham melemah, dan 235 saham cenderung stagnan.
Secara sektoral, sektor konsumer non-primer kembali menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,38%.
Sementara dari sisi saham, emiten energi baru terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 10 indeks poin.
Berikut daftar saham yang menjadi penopang atau movers IHSG pada sesi I hari ini.
IHSG kembali mencetak rekor tertinggi sementaranya, di mana kondisi politik di Indonesia masih cenderung akan mempengaruhi pergerakan indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut.
Sebelumnya kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik sejumlah menteri dan wakil menteri di Istana Negara, untuk mempersiapkan transisi pemerintahan berikutnya supaya berjalan lancar.
Dalam reshuffle kali ini, ada beberapa menteri yang digantikan posisinya salah satunya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly. Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut digantikan oleh politikus senior Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Supratman Andi Agtas.
Menteri lain yang mengalami pergantian ialah Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Arifin digantikan oleh Bahlil Lahadalia, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sementara posisi Bahlil akan diisi oleh Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM yang baru.
Pergantian beberapa menteri dalam kabinet ini tentunya akan membuat dinamika politik akan semakin memanas. Pasalnya Yasona dan Arifin yang digantikan posisinya tersebut merupakan menteri-menteri yang dekat dengan PDIP dan Megawati. Sedangkan penggantinya merupakan orang-orang yang dekat dengan lingkungan Prabowo dan Jokowi.
Masih dari dalam negeri, pasar juga akan memantau Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dimulai pada hari ini dan hasilnya akan diumumkan siang esok hari.
Diperkirakan, BI masih akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan kali ini, meski ada prospek pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan bulan depan.
BI sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 275 basis poin (bp) dari 3,5% pada Agustus 2022 menjadi 6,25% saat ini. Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di lain sisi, pasar juga akan memantau sentimen dari China, terutama terkait dengan suku bunga acuan bank sentral China (People's Bank of China/PBoC).
PBoC memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuannya, setelah pada pertemuan sebelumnya memangkas suku bunga.
Suku bunga pinjaman (loan prime rate/LPR) tenor satu tahun ditahan di level 3,35%, sedangkan LPR tenor lima tahun tetap di 3,85%. Pada pertemuan sebelumnya, PBoC memangkas LPR satu tahun dari sebelumnya di 3,45% dan LPR lima tahun dari sebelumnya di 3,95%.
Sebagian besar pinjaman baru dan yang beredar di China didasarkan pada LPR satu tahun, sementara suku bunga lima tahun memengaruhi harga hipotek.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an