China Hingga Timur Tengah Gerakkan Harga Minyak Hari Ini

rev, CNBC Indonesia
19 August 2024 10:35
Pekerja berlumuran minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari Kalimantan saat bongkar muat di Kapal Kencana 89 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pekerja berlumuran minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari Kalimantan saat bongkar muat di Kapal Kencana 89 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah di pasar spot mengalami kenaikan tipis namun cenderung stagnan di tengah kekhawatiran tentang permintaan yang lebih lemah di China sebagai pengimpor minyak terbesar. Di lain sisi, investor juga fokus pada kemajuan pembicaraan gencatan senjata di Timur Tengah yang dapat mengurangi risiko pasokan.

Pada perdagangan hari ini berdasarkan Refinitiv, Senin (19/6/2024) pukul 09:14 WIB, harga minyak brent naik tipis 0,06% ke posisi US$79,73 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI menguat tipis 0,04% ke posisi US$76,68 per barel dibandingkan perdagangan sebelumnya (16/8/2024).

"Kekhawatiran yang terus-menerus tentang permintaan yang lambat di China menyebabkan penjualan," kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, unit dari Nissan Securities, menambahkan faktor lainnya adalah mendekatnya akhir musim puncak berkendara di Amerika Serikat (AS).

"Namun, ketegangan di Timur Tengah dan eskalasi perang Rusia-Ukraina, yang menimbulkan risiko pasokan, masih mendukung pasar," katanya.

Pada hari Kamis, data dari China menunjukkan ekonomi kehilangan momentum pada bulan Juli, dengan harga rumah baru turun pada tingkat tercepat dalam sembilan tahun, produksi industri melambat, dan tingkat pengangguran meningkat.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan trader tentang penurunan permintaan dari China, di mana kilang memangkas tingkat pemrosesan minyak mentah secara tajam bulan lalu karena permintaan bahan bakar yang lesu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada hari Minggu untuk tur Timur Tengah lainnya guna mendorong gencatan senjata di Gaza, tetapi Hamas meragukan misi tersebut dengan menuduh Israel merongrong upayanya.

Negara-negara mediator - Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir - sejauh ini gagal menyempitkan perbedaan yang cukup untuk mencapai kesepakatan dalam beberapa bulan negosiasi yang terputus-putus, dan kekerasan terus berlanjut di Gaza pada hari Minggu.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekanan Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Mendingin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular