Bursa Asia Cenderung Merah di Tengah Sikap Wait and See Investor

rev, CNBC Indonesia
19 August 2024 08:58
Orang-orang mengendarai sepeda di depan papan saham elektronik yang menunjukkan indeks Nikkei Jepang di sebuah perusahaan sekuritas pada hari Selasa, 9 Juli 2024, di Tokyo. Saham-saham Asia sebagian besar menguat pada hari Selasa setelah indeks acuan Wall Street mencapai lebih banyak tonggak sejarah. (AP/Eugene Hoshiko)
Foto: Orang-orang mengendarai sepeda di depan papan saham elektronik yang menunjukkan indeks Nikkei Jepang di sebuah perusahaan sekuritas pada hari Selasa, 9 Juli 2024, di Tokyo. Saham-saham Asia sebagian besar menguat pada hari Selasa setelah indeks acuan Wall Street mencapai lebih banyak tonggak sejarah. (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Asia-Pasifik sebagian besar turun pada Senin (19/8/2024) setelah minggu lalu yang melihat reli luas di pasar saham.

Para trader di Asia akan memantau pengumuman bank sentral minggu ini, termasuk keputusan suku bunga Bank of Korea dan risalah pertemuan Bank Sentral Australia pada Agustus.

Data inflasi dari Jepang dan Singapura juga akan dirilis pada Jumat (23/8/2024), sementara China akan mengumumkan suku bunga pinjaman primer satu tahun dan lima tahun pada Selasa.

Sikap wait and see pelaku pasar tercermin dari variatifnya pergerakan bursa di Asia hari ini.

Dikutip dari CNBC International, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,42%, sementara indeks Topix yang lebih luas merosot 0,31%.

Pesanan mesin inti di Jepang turun 1,7% dibandingkan tahun lalu pada bulan Juni, mengejutkan para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,8%. Pesanan mesin dianggap sebagai indikator pengeluaran modal di negara tersebut.

Namun, indeks Hang Seng Hong Kong naik lebih dari 1%. Satu-satunya indeks utama yang berada di zona positif. Sementara CSI 300 sedikit berada di bawah level datar.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,42%, dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil merosot 0,32%.

Sedangkan Indeks S&P/ASX 200 Australia tetap datar.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tensi Geopolitik Iran-Israel mendidih, Bursa Asia Dibuka Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular