
Bos Bursa Blak-Blakan Penyebab IHSG Kurang Tenaga Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan kinerja pasar modal sangat terkait dengan isu domestik dan global.
"Kita ketahui bersama bahwa kinerja pasar modal kita, Indeks, RNTH (rata-rata nilai transaksi harian) dan sebagainya sangat berpengaruh terkait dengan isu-isu yang terjadi, baik isu domestik maupun isu global," ujar Iman saat konferensi pers HUT ke-47 Tahun Pasar Modal RI, Senin (12/8/2024).
Ia menjabarkan isu domestik yang memengaruhi pergerakan pasar modal adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kemudian, adanya kepemilikan investor di instrument lain seperti SBN, SRBI, dan mata uang kripto yang cukup meningkat belakangan ini.
Kemudian, sikap wait and see para investor atas peralihan pemerintahan baru pada bulan Oktober mendatang.
Di samping semua itu, Iman mengatakan berbagai isu global juga menghantui seperti kebijakan suku bunga tinggi bank sentral AS Federal Reserve.
"Sehingga, investor pasti akan memilih instrumen safe haven dengan rate yang [lebih] baik," pungkas Iman.
Lalu, adanya masa menjelang pemilihan umum AS pada bulan November mendatang, perlambatan ekonomi di Tiongkok, serta tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina dan di kawasan Timur Tengah.
"Ini tentu saja mempengaruhi, kalau kita lihat bulan-bulan terakhir, indeks kita year to date bahkan masih turun mendekati tahun lalu, 0,22%. Kalau kita bicara RNTH kita juga fluktuatif, di mana di awal tahun itu di angka rata-rata bulanan Rp10 triliun dan kemarin sudah mulai Rp12 triliun per hari. Tapi dua bulan ini di angka Rp10 triliun per bulan. Kita bisa bandingkan bahwa memang ini sangat fluktuatif," terang Iman.
Meskipun begitu, ia meyakini transaksi di BEI bakal meningkat signifikan di periode sesudah bulan Agustus. Iman menyebut beberapa instrumen baru yang akan diluncurkan pihaknya bakal berdampak positif pada pergerakan pasar modal.
Selain itu, BEI juga tetap memperhatikan perlindungan investor protection, di tengah kondisi ekonomi dan global yang menantang.
Iman membeberkan bursa memiliki target akhir tahun, yakni jumlah investor sebanyak 2.000.000, RNTH mencapai Rp12,25 triliun, dan jumlah efek sebanyak 340.
"Target jumlah investor 2.000.000, RNTH kita Rp12,25 triliun, hari ini Rp11,8 triliun, masih di bawah target KPI. Jumlah efek kita 340, masih perlu waktu untuk menerbitkan beberapa instrumen, termasuk single stock futures," tandasnya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah 3 Hari Cetak Rekor, IHSG Mulai Balik Arah & Merana