
OJK Sebut MNC Bank-Nobu Belum Laporkan Arah Bisnis Rencana Merger

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana merger antara PT Bank MNC International Tbk. (BABP) atau MNC Bank dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Bank Nobu, masih belum terlihat bentuknya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mengharapkan peleburan kedua bank milik konglomerat kakap di RI itu bakal tetap terwujud sesuai komitmen sebelumnya.
Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan untuk menyatukan dua bank, yang memiliki karakteristik bisnis dan budaya perusahaan yang berbeda, "perlu dilakukan secara berhati-hati dan tidak tergesa-gesa."
"Sehingga nantinya menghasilkan sinergi bank yang sehat serta mampu berkembang secara berkelanjutan pasca merger," ujar Dian dalam keterangan resminya, dikutip Senin (12/8/2024).
Ia membeberkan, secara individual kondisi dan kinerja MNC Bank dan Bank Nobu saat ini masih relatif baik, dengan permodalan yang sudah di atas ketentuan minimum. Mengingatkan saja, rencana peleburan kedua bank ini mulanya diumumkan Dian pada awal tahun 2023, sebagai imbas dari keduanya belum memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun pada saat itu.
Saat ini, Dian mengungkapkan upaya terbaru yang sudah dilakukan MNC Bank dan Bank Nobu adalah transaksi cross ownership antara kedua entitas grup usaha kedua bank masing-masing sebesar 10%.
Ia juga mengakui bahwa sampai saat ini, kedua bank belum melaporkan arah pengembangan bisnis ke depan. Walaupun secara individual mereka melaporkan perkembangan bisnis seperti biasa kepada otoritas.
"Secara individual, ke-2 sudah melaporkan secara business as usual," imbuh Dian.
Ia melanjutkan, OJK belum atau tidak menetapkan batas waktu tertentu yang rigid atas merger kedua bank tersebut.
"Tetapi tentunya akan mendiskusikan kerangka waktunya dengan manajemen dan PSP (pemegang saham pengendali} kedua bank," tandas Dian.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BABP Mau Private Placement 4,44 M Saham di Tengah Proses Merger NOBU