Pemangkasan Produksi Masih Lanjut, Harga Minyak Terbang 2%

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
08 August 2024 08:10
Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. Menurut data pelacakan kapal Refinitiv, kapal tanker Capricorn Sun memuat minyak mentah Mars Sour di lepas pantai Louisiana di Amerika Serikat dan dibongkar di Rostock pada 3 Agustus 2022, saat kilang lokal menguji alternatif minyak Rusia. (REUTERS/Andreas Rinke/File Photo)
Foto: Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. (REUTERS/ANDREAS RINKE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah terbang lebih dari 2% kemarin, Rabu (7/8/2024) menyusul data penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang melampaui perkiraan.

Melansir data Refintiv, harga minyak mentah jenis Brent kemarin berakhir di US$ 78,83 per barel, naik 2,42% dalam sehari. Sementara itu, minyak jenis WTI ikut naik 2,93% ke posisi US$ 76,41 per barel.

Sementara pada pagi ini, Kamis (8/8/2024) pukul 07.10 WIB, harga minyak mentah masih terpantau kembali menguat. Jenis WTI dan Brent sama-sama menguat di kisaran 0,3%.

Melansir Reuters, persediaan minyak AS telah turun selama enam pekan berturut-turun, turun 3,7 juta barel menjadi 429,3 juta barel pada minggu lalu.

Posisi ini melebihi dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 700.000 barel.

Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group mengungkapkan "Cerita di sini benar-benar menunjukkan bahwa permintaan lebih kuat dari yang diperkirakan orang dan pasokan secara keseluruhan lebih ketat"

Ia kemudian melanjutkan "Pasokan minyak mentah di bawah rata-rata untuk saat ini."

Kekhawatiran kekurangan pasokan juga semakin diperkuat dengan penurunan produksi di ladang minyak Sharara di Libya yang memproduksi 300.000 barel per hari (bpd).

Perusahaan Minyak Nasional Libya mengatakan pada hari Selasa lalu bahwa mereka akan mulai mengurangi produksi secara bertahap di ladang minyak Sharara karena protes.

Tim Snyder, kepala ekonom di Matador Economics juga ikut menyatakan pendapatnya terkait pemulihan harga minyak dalam dua hari ini terjadi setelah koreksi tajam pada Senin hanya merupakan kemarahan singkat dan bukan kejatuhan pasar.

"Pemulihan yang kita dapatkan dari penurunan besar pada hari Senin menunjukkan bahwa itu adalah kemarahan yang sangat singkat dan bukan kejatuhan pasar" terangnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Helikopter Presiden Iran Kecelakaan, Harga Minyak Dunia Mendidih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular