InJourney, Pelindo, Hingga MIND ID Mau IPO, Bos Bursa Buka Suara
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut terkait rencana perusahaan pelat merah yang ingin melepas sahamnya ke publik melalui jalur pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Adapun BUMN tersebut di antaranya, Pelindo Grup, In Journey, dan Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID).
"Kami tentu positif kalau ada yang mau IPO," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat ditemui di gedung BEI, Rabu (7/8).
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Iman Rachman juga pernah mengatakan pihaknya sangat mendukung perusahaan BUMN yang mau melantai di Bursa. "Oh, kita sangat-sangat support, kita sangat nunggu BUMN [IPO]," ujar Iman di Hotel Raffles Jakarta, Senin (29/7/2024).
Ia belum dapat memastikan apakah tahun depan akan ada perusahaan BUMN yang menawarkan sahamnya ke publik secara perdana. "Mudah-mudahan [tahun depan ada perusahaan BUMN IPO]. Tolong bilangin 'IPO BUMN ke mana aja?' gitu," ujar Iman sambil tertawa.
Sebelumnya, Iman memandang para perusahaan pelat merah dan entitas anaknya mungkin sedang wait and see pada masa pemerintahan baru presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun begitu, BEI mengharapkan akan ada perusahaan BUMN serta entitas anaknya yang akan IPO pada tahun 2025.
"Kita harapin mungkin tahun depan ada BUMN maupun anak BUMN," ucap Iman di Gedung BEI pada 10 Juli lalu.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo telah mengatakan bahwa sebanyak tiga perusahaan berukuran menengah (mid size) dapat IPO di BEI. Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, selain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan entitas-entitas anak PT Pertamina (Persero), diharapkan bakal ada perusahaan BUMN yang dapat menjadi top company global. Tiga perusahaan tersebut merupakan Pelindo Group, In Journey, dan MIND ID.
Terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa rencana holding BUMN seperti Injourney untuk IPO di BEI belum dapat dilakukan segera, karena waktunya belum cukup.
(ayh/ayh)