Kondisi Intel Ngeri! Saham Ambruk, Tidak Bisa Bayar Dividen, & Mau PHK

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
04 August 2024 12:45
Intel
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham pembuat chip Intel (INTC.O) ambruk 26,06% ke US$21,48 per lembar pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (2/8/2024). Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 8 April 2013 atau 11 tahun terakhir lebih.

Pelemahan sebesar 26,06% sehari itu juga menjadi yang terdalam dalam sejak 1974 (31% sehari) atau lebih dari 50 tahun atau setengah abad. Ambruknya saham Intel jatuh hingga membuat market capnya terjun bebas ke bawah US$ 100 miliar.

Saham Intel merosot tajam seiring dengan kabar mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan teknologi yang berdiri sejak 1968 tersebut. Intel juga menyatakan tidak akan membagikan dividen dari laba tahun buku 2024. 

Melansir Reuters, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan bisnis manufaktur yang mengalami kerugian. Intel juga memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di bawah ekspektasi.

Penurunan kinerja ini disebabkan karena perusahaan produsen chip ini mengalami penurunan dalam pengeluaran untuk semikonduktor pusat data tradisional dan lebih berfokus pada chip AI, di mana Intel tertinggal dari para pesaingnya.

Adapun PHK akan berdampak pada sekitar 17.500 orang. Intel, yang mempekerjakan 116.500 orang per 29 Juni, menyatakan bahwa sebagian besar pemutusan hubungan kerja akan selesai pada akhir 2024.

Perusahaan juga mengumumkan bahwa mereka akan memotong biaya operasional dan mengurangi belanja modal lebih dari $10 miliar pada tahun 2025, lebih banyak dari yang direncanakan sebelumnya.

"Rencana pengurangan biaya $10 miliar menunjukkan bahwa manajemen bersedia mengambil langkah kuat dan drastis untuk memperbaiki masalah. Tetapi kita semua bertanya, 'apakah ini cukup' dan apakah ini merupakan reaksi yang terlambat mengingat CEO Gelsinger telah memimpin selama lebih dari tiga tahun?" kata Michael Schulman, kepala investasi di Running Point Capital.

Ia juga menambahkan bahwa menghilangkan dividen mungkin akan memberikan tekanan lebih lanjut pada saham dalam jangka pendek hingga menengah, karena akan mengeluarkan Intel dari ETF, indeks, dan strategi dana yang hanya mencakup pembayar dividen.

Pada 29 Juni, Intel memiliki kas dan setara kas sebesar $11,29 miliar, dan total kewajiban lancar sekitar $32 miliar. Banyak perhatian dari Wall Street terfokus pada investasi besar dan biaya tinggi yang dikeluarkan oleh Intel dalam upayanya membangun kapasitas manufaktur untuk bersaing dengan raksasa pembuat chip kontrak Taiwan, TSMC.

Sebagai bagian dari rencana pengurangan biaya, Intel mengharapkan untuk mengurangi belanja modal sebesar 17% pada tahun 2025 menjadi $21,5 miliar. Mereka memperkirakan biaya ini akan tetap stabil pada tahun 2024.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Unilever Mau Pisahkan Bisnis Es Krim, 7.500 Karyawan Bakal Kena PHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular