TNI Temukan Harta Karun Emas Soekarno di Sukabumi, Begini Nasibnya

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
Sabtu, 03/08/2024 14:15 WIB
Foto: Dok Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak lama setelah kemerdekaan Indonesia, pasukan TNI pernah menemukan harta karun berupa emas di era Soekarno dengan nilai yang cukup fantastis. Temuan itu tak disengaja, saat mereka mengamankan sebuah daerah pada pertengahan 1946.

Saat itu, kawasan perbatasan Cigombong, Kabupaten Bogor diamankan pasukan setelah sempat diduduki pasukan Jepang. Awalnya mereka menemukan peti besar yang diperkirakan obat-obatan yang ternyata berisi kondom.


Tentara bersama masyarakat akhirnya berinisiatif melakukan penggalian di lahan bekas Jepang itu. Harapannya dapat menemukan senjata melawan pasukan Belanda.

Namun ternyata mereka menemukan bom yang meledak dan melukai pasukan TNI.

Suatu ketika, komandan brigade TNI kala itu, Letnan Kolonel Alex Evert Kawilarang didatangi tentara Sersan Mayor Sidik. Dia menemukan guci besar dan memberikannya pada Kawilarang.

"Sersan Mayor Sidik bersama beberapa anggota polisi tentara dan rakyat menemukan sebuah guci besar. Setelah guci itu dibuka, mereka menemukan kaus kaki yang berisikan barang keras. Kaos kaki itu mereka buka satu persatu. Mereka kaget melihat isinya emas permata dan berlian yang sudah dicongkel-congkel gemerlapan," kutip buku Haji Priyatna Abdurrasyid: Dari Cilampani ke New York (2001:102).

Kawilarang juga mengungkapkan, beberapa orang terlihat bernafsu dengan harta karun. Ini membuatnya kesal dan mengancam dengan mengambil dua peti granat.

"Bapak-bapak mau berjuang lagi? ini untuk berjuang," kata Kawilarang kepada mereka sambil menyerahkan dua peti granat.

Saat orang-orang masih terlihat penasaran, Kawilarang menegaskan temuan itu untuk berjuang. Dia juga tak berniat memilikinya dan menyurati Residen Bogor Moerdjani soal harta karun dan memintanya untuk mengurusnya.

Namun Residen tak menerima. Mereka meminta mengirimkan pada pihak Kementerian Dalam Negeri pemerintah pusat.

Majalah Ekspress (29/9/1972) mencatat nilai emas itu mencapai Rp 6 miliar. Harta karun terdiri dari 7 kg emas dan 4 kg berlian.

Harta karun yang ditemukan diserahkan pada Bank Negara Indonesia (BNI-46) di Yogyakarta. Saat itu, BNI dipimpin Margono Djojohadikusumo.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putar Otak Bisnis Komoditas Andalan RI Lawan Efek Trump