Market Commentary

Saham Gocap Mulai Bangkit Dari Kubur, Ini Daftarnya!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
02 August 2024 13:27
Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham yang sebelumnya mendekam di level psikologis Rp 50 per saham, pada sesi I Jumat (2/8/2024) tampaknya sudah mulai bangkit meski beberapa masih berada di level psikologis Rp 50 per saham.

Terpantau sepuluh saham kini berada di harga Rp 53 - Rp 66 per saham. Dari sepuluh saham tersebut, pada sesi I hari ini melesat dari 1% hingga nyaris 18%. Namun sebagian besar, sepanjang tahun ini masih mencatatkan koreksi.

Berikut ini daftar saham 'gocap' yang mulai bangkit pada hari ini.

Dari sepuluh saham tersebut, ada satu saham IPO 2024 yang juga berhasil bangkit pada hari ini, meski dalam sebulan terakhir masih terkoreksi. Adapun saham tersebut yakni PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK), emiten pemilik restoran Ayam Nelongso.

Pada sesi I hari ini, saham BAIK terpantau berhasil melesat 1,72% ke posisi Rp 59/saham. Meski masih berada di level psikologis Rp 50/saham, tetapi BAIK sudah terbilang cukup membaik. Namun dalam sebulan terakhir, saham BAIK masih terkoreksi hingga 7,81%.

Sebelumnya, saham BAIK resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Februari lalu. Pada perdagangan perdananya, saham BAIK langsung ambles dan menyentuh auto reject bawah (ARB).

Selain itu, saham IPO 2023 yakni PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), emiten pemilik waralaba minuman kekinian 'Teguk' pun juga mulai bangkit dan kini sudah berada di level psikologis Rp 60/saham.

Pada sesi I hari ini, terpantau saham TGUK melejit 17,86% ke posisi Rp 66/saham. Dalam sepekan hingga sebulan terakhir, TGUK sudah berhasil meroket 32%. Namun sepanjang tahun ini, saham TGUK masih ambles 27,47%.

Secara garis besar, penyebab saham-saham tersebut mendekam cukup lama di level gocap karena fundamentalnya yang kurang menarik, sehingga investor enggan berinvestasi di saham-saham tersebut.

Apalagi, dengan adanya papan pemantauan khusus, maka saham-saham tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk ke bawah level gocap, bahkan menyentuh Rp 1 per saham atau 1 perak.

Seperti diketahui, bursa telah melakukan penerbitan Peraturan Bursa Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus yang berlaku pada 9 Juni 2023 dan Peraturan Bursa Nomor II-X tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas pada Papan Pemantauan Khusus yang akan berlaku pada 12 Juni 2023.

BEI telah memberlakukan penerapan harga saham terendah Rp 1 per saham. Sehingga, sejumlah saham yang sebelumnya tertidur di level Rp 50 per saham alias saham gocap, bisa saja menyentuh ke bawah level tersebut.

Apalagi, papan pemantauan khusus terkini juga memberlakukan sistem full call auction (FCA), sehingga potensi saham-saham tersebut untuk menyentuh 1 perak cukup besar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 83 Saham Harganya Rp50 ke Bawah, Bakal Digembok Berjamaah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular