
Perkuat Tata Kelola, Waskita Karya (WSKT) Lakukan Hal Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyelenggarakan kegiatan awareness Sistem Manajemen Anti Penyuapan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman seluruh insan Waskita tentang pentingnya penerapan SMAP dalam rangka mewujudkan budaya GCG yang kuat dan terintegrasi.
Kegiatan ini dihadiri Jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Direksi Anak Perusahaan, SVP Corporate Office dan Business Unit, serta seluruh pegawai Waskita baik yang hadir secara fisik maupun hadir secara daring.
Pada acara ini, Perseroan mengundang Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK, Fithriadi Muslim untuk memberikan pemahaman tindak pidana pencucian uang.
Kehadiran PPATK diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen Insan Waskita untuk patuh terhadap norma dan peraturan perundangan yang berlaku, berintegritas, serta mendukung upaya pencegahan korupsi di Waskita Group.
"SMAP merupakan standar yang merinci persyaratan dan menyediakan panduan untuk membantu perusahaan dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani adanya penyuapan di perusahaan," kata Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8/2024).
Menurut dia, Waskita Karya memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Dalam menjalankan amanah tersebut, Waskita Karya berkomitmen menjunjung nilai-nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas
"Penguatan tata kelola perusahaan (GCG) menjadi salah satu fokus utama Waskita Karya. Salah satu upaya dalam mewujudkan Tata Kelola yang Baik adalah dengan menerapkan SMAP," tambah Ermy.
Dia berharap sosialisasi Awareness SMAP dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran Insan Waskita Group tentang pentingnya SMAP dalam menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, memastikan seluruh Insan Waskita Group mematuhi dan menjalankan peraturan terkait SMAP dalam rangka mempertahankan reputasi perusahaan, meningkatkan kredibilitas, dan sistem operasi yang efisien.
"Bukan hanya terkait SMAP, kita dapat mempelajari pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran Insan Waskita tentang peraturan. Selain itu, risiko serta dampak TPPU bagi individu dan perusahaan untuk dapat mencegah risiko keterlibatan perusahaan dalam TPPU," kata Ermy.
Pada kegiatan awareness SMAP ini, Perseroan juga mengundang Direktur Investigasi I BPKP, Evenri Sihombing untuk memberikan awareness Conflict of Interest (benturan kepentingan). Pemahaman ini penting karena dapat menjaga objektivitas dan integritas dalam setiap kegiatan bisnis perusahaan serta membantu individu dan perusahaan menghindari pelanggaran tersebut.
Awareness SMAP juga diisi pemateri dari Auditor Internal Perseroan untuk menjelaskan overview dan implementasi SMAP di perseroan, program pengendalian gratifikasi, serta saluran sistem pelaporan pelanggaran atau whistleblowing system.
Ermy menegaskan dengan terselenggaranya awareness SMAP, Perseroan berharap seluruh Insan Waskita dari hulu hingga hilir dapat bersinergi dan berkomitmen mendukung GCG dengan integrasi kebijakan untuk risiko etika dan kepatuhan.
Di samping itu, membangun budaya integritas dan etika (budaya perusahaan), pelaksanaan audit secara berkala untuk kepatuhan dalam pengawasan, audit, dan meningkatkan reputasi serta kepercayaan stakeholder.
"Manajemen Perseroan juga berharap kegiatan sosialisasi ini semakin memperkuat implementasi GCG di Waskita Group. Kami yakin dengan kerja sama dan komitmen, dapat mewujudkan Waskita Karya yang lebih baik dan prudent," tutup Ermy.
(dpu/dpu) Next Article Jaga Kepercayaan Publik, Waskita Berkomitmen Perkuat Tata Kelola