Bahan Bakar Melambung, Laba Emiten Tommy Soeharto (HUMI) Turun 53,38%

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
01 August 2024 13:15
Kapal Humpuss/Humpuss.co.id
Foto: Kapal Humpuss/Humpuss.co.id

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 5,12 juta, merosot 53,38% secara tahunan (yoy) sepanjang semester I-2024. 

Hal ini disebabkan oleh beban pokok pendapatan yang terbang tinggi dan tidak mampu ditutup oleh pertumbuhan pendapatan. Mengutip laporan keuangan, pendapatan usaha HUMI naik 18,18% yoy menjadi US$ 57,69 juta, sedangkan beban pokok pendapatan melesat 38,58% yoy menjadi US$ 44,46 juta. Alhasil laba kotor perusahaan anjlok 20,92% yoy menjadi US$ 13,24 juta. 

Dari sisi pendapatan, jasa sewa kapal tumbuh 18,82% yoy menjadi US$ 56,74 juta dan berkontribusi sebesar 98% terhadap total pendapatan perusahaan. 

Sektor bahan kimia menjadi kontributor tertinggi dengan nilai US$ 28,14 juta, menggantikan pengapalan minyak mentah dan bahan bakar minyak. Pengapalan bahan kimia pada semester I-2024 tumbuh 497,17%, sedangkan minyak mentah dan bahan bakar minyak turun 53,93% yoy pada periode yang sama. 

Adapun beban pokok pendapatan Humpuss melesat tinggi karena biaya bahan bakar yang naik 70,32% yoy menjadi US$ 11,09 juta. Selain itu biaya perbaikan dan perawatan juga naik lebih dari tiga kali lipat menjadi US$ 5,09 juta. 

Direktur Utama Perseroan Tirta Hidayat mengatakan, meski laba tahun berjalan HUMI mengalami penurunan, utilisasi kapal sepanjang semester I, beroperasi di atas rencana operasi yaitu rata-rata mencapai di atas 90%, khususnya untuk segmen transportasi LNG, chemical, offshore support vessel dan tug assists di pelabuhan.

"Permintaan yang sangat signifikan untuk mengangkut bahan kimia dari pelanggan, mendorong pendapatan yang cukup signifikan di semester I ini," ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/8).

Tirta optimis perusahaan akan mencapai pertumbuhan yang positif hingga akhir tahun, pihaknya telah menyusun strategi bisnis untuk optimalisasi operasional usaha.

"Memasuki semester kedua tahun ini, kami akan terus proaktif mendorong inisiatif optimalisasi pertumbuhan dengan melakukan diversifikasi pelanggan", kata Tirta.

Selain itu, pihaknya juga berencana untuk mengakuisisi kapal jenis lainnya untuk memperkaya portfolio Perusahaan. "Untuk memenuhi kebutuhan pasar, pada tahun 2024 ini, HUMI berencana menambah 9 kapal, terdiri dari 3 kapal kimia, 1 kapal LNG, dan 5 kapal Tugboat. Kebutuhan ini disesuaikan dengan permintaan pasar, dimana ketiga jenis kapal tersebut saat ini sangat diminati di Indonesia," jelasnya.

Hingga akhir Juli 2024, telah terealisasi 2 kapal chemical dan 2 kapal harbour tug. "Keempat kapal tersebut telah beroperasi penuh dan melayani pelanggan sesuai dengan segmen jenis kapalnya," tambah Tirta.

Pada semester II 2024 yang akan datang, kata dia, direncanakan untuk direalisasikannya kapal LPG dan tugboat yang akan melayani pelabuhan di wilayah timur.

Sementara itu, rencana penambahan 1 kapal LNG akan dirubah investasinya ke jenis kapal lainnya oleh PT GTS Internasional Tbk. (GTSI), namun masih menunggu hasil keputusan RUPSLB GTSI yang direncanakan pada tanggal 15 Agustus 2024 yang akan datang.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Emiten Tommy Soeharto Naik 16% Sepanjang 2023 Jadi Rp 200 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular