Market Commentary

IHSG Berakhir di Zona Merah Dibebani Kinerja 5 Saham Ini

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
30 July 2024 16:30
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (30/7/2024), di mana investor cenderung wait and see menanti risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS).

Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,65% ke posisi 7.241,86.IHSG masih berada di level psikologis 7.200 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 8,7 triliun dengan volume transaksi mencapai 14 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1 juta kali. Sebanyak 260 saham menguat, 305 saham terkoreksi, dan 220 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor transportasi menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,2%.

Selain itu, beberapa saham terpantau juga menjadi penekan (laggard) IHSG. Berikut daftarnya.

Saham telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi penekan terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 20,2 indeks poin.

IHSG berakhir merana, di tengah sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see menanti risalah rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

The Fed akan menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) mulai malam hari ini waktu Indonesia dan hasilnya akan diumumkan pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Konsensus pasar melihat pada bulan ini The Fed akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya.

Namun pada pertemuan kali ini, investor tak terlalu memfokuskan sikap The Fed yang berpotensi kembali menahan suku bunganya, tetapi pernyataan akan proyeksi pemangkasan suku bunga pada pertemuan September mendatang.

Sejauh ini, pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dimulai pada pertemuan September. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 89,6% pelaku pasar yakin The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang.

Jika The Fed benar-benar akan memangkas suku bunganya pada September mendatang, maka hal ini akan membuat bank sentral lainnya juga berpotensi lebih bersikap dovish, termasuk Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya sempat mengindikasikan pemangkasan jika rupiah sudah lebih stabil dan The Fed semakin dovish.

Tak hanya The Fed, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) juga diprediksi mulai memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat, karena inflasi di Inggris sudah mulai mendingin.

Namun, ada kabar kurang menggembirakan, di mana bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya pada esok hari. Alhasil, mayoritas bursa Asia-Pasifik pada hari ini merana.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balik Loyo, Perbankan Raksasa Jadi Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular