Harga Emas Cetak Rekor Terus, Ternyata Diborong Sosok Misterius

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
30 July 2024 18:10
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas yang terus terkerek naik di kuartal kedua ditengarai terjadi karena kelompok keluarga tajir dan dan individu kaya yang khawatir akan tingkat utang pemerintah Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan industri yang dikutip dari Financial Times, sentimen dari kelompok tajir tersebut menjadi salah satu pendorong kenaikan permintaan emas pada kuartal kedua, yang pada akhirnya mendorong harga logam mulia ke titik tertinggi sepanjang masa tahun ini.

Laporan oleh World Gold Council (WGC), menyebut pembelian aset safe haven secara pribadi melonjak menjadi 329 ton dalam tiga bulan hingga Juni. Jumlah itu hampir lima kali lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, dan mendorong peningkatan permintaan emas menjadi 1.258 ton pada kuartal tersebut.

Jumlah itu juga merupakan yang tertinggi dalam periode April hingga Juni sejak pencatatan emas dimulai pada tahun 2000. Secara tahunan, jumlah itu naik 4% dari tahun sebelumnya.

Tercatat, harga emas mencapai rekor tertinggi US$ 2.483,60 per troy ounce awal bulan ini. Itu didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga, yang akan menguntungkan aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas batangan karena turunnya pengembalian obligasi. Selain itu ketidakpastian atas hasil pemilihan presiden AS ikut menjadi alasan logam mulia naik tahun ini, yang saat ini diperdagangkan pada harga sekitar US$ 2.380 per troy ounce.

John Reade, kepala strategi pasar di WGC, mengatakan bukti anekdotal menunjukkan kantor-kantor keluarga kaya AS adalah salah satu kelompok utama yang memborong emas batangan karena kekhawatiran tentang defisit fiskal yang tidak terkendali.

"Saya tidak dapat menjelaskan mengapa emas naik. Saya mencari pembeli yang hilang, yang mungkin adalah orang-orang yang membeli karena ketakutan yang meningkat atas utang AS," katanya kepada Financial Times, dikutip Selasa (30/7/2024).

Investor merasa gelisah tentang membengkaknya tingkat utang federal AS, terutama jika calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menang pada bulan November. Congressional Budget Office, pengawas fiskal independen, memproyeksikan utang AS akan melampaui tingkat tertingginya pada perang dunia kedua sebesar 106% dari PDB pada tahun 2029. Direktur pengawas tersebut mengatakan pada awal tahun ini, bahwa beban fiskal berada pada lintasan yang "belum pernah terjadi sebelumnya".

Sementara itu, pembelian emas secara over-the-counter telah menjadi faktor yang semakin penting di pasar emas. Meskipun transaksinya sulit dilacak karena bank komersial mengatur kesepakatan dengan pembeli secara pribadi. Pembelian tersebut cenderung untuk melindungi posisi spekulatif di pasar berjangka, serta permintaan dari individu kaya.

Reade juga mengungkapkan adanya aktivitas yang kuat dari orang-orang tajir Asia di Singapura dan Hong Kong, serta orang-orang Turki kaya beralih ke emas, karena lira mengalami devaluasi yang dramatis.

Pesta pembelian oleh individu dan keluarga kaya juga terjadi karena aliran masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa, yang didukung perubahan positif emas dalam beberapa minggu terakhir, sebagai tanda bahwa investor barat akhirnya membeli saat reli. Pada bulan Juni dan Juli, terjadi arus masuk lima minggu berturut-turut dengan total 39 ton, setelah penjualan yang konsisten selama dua tahun.

Pembelian bersih bank sentral, yang telah membantu mendorong harga emas hingga sepertiga sejak awal tahun 2022, mencapai 483 ton. Ini menjadi rekor tertinggi untuk paruh pertama tahun ini.

Namun, ini termasuk dalam penurunan 39% antara kuartal pertama dan kedua. Itu dapat menyebabkan kemungkinan kecil pembelian bank sentral melebihi 1.000 ton tahun ini, setelah mencapai level ini selama dua tahun sebelumnya.

Di sisi lain, konsumen dan investor Tiongkok yang mendorong lonjakan emas pada paruh pertama tahun ini, mulai memperlambat pembelian mereka setelah Bank Rakyat Tiongkok menghentikan pembelian pada bulan Mei. Pembelian perhiasan emas juga terdampak oleh kenaikan harga, turun 19% menjadi 390 ton pada kuartal kedua dibandingkan tahun lalu.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ini Alasan Harga Emas Mencetak Rekor Beruntun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular