IHSG Naik Tipis, 5 Saham Ini Jadi Penyelamatnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan Senin (29/7/2024), setelah sempat menguat ke level psikologis 7.300.
IHSG ditutup naik tipis 0,01% ke posisi 7.288,9. IHSG sempat menguat ke level psikologis 7.300. Namun di akhir perdagangan hari ini, IHSG kembali ke level 7.290-an.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 10 triliundengan melibatkan 14miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 940.170 kali. Sebanyak 258 saham terapresiasi, 282 saham terdepresiasi, dan 252 saham cenderung stagnan.
Secara sektoral, sektor transportasi dan konsumer non-primer menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni masing-masing 1,2% dan 1,12%.
Selain itu, beberapa saham menjadi penopang (movers) IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut daftarnya.
Saham pertambangan Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 19 indeks poin.
Pada hari ini, IHSG sejatinya sempat bergerak cukup bergairah. Namun di perdagangan sesi II, penguatan IHSG cenderung terpangkas dan menjelang penutupan perdagangan hari ini, IHSG sempat bergerak ke zona merah.
IHSG yang sempat terkoreksi tipis di tengah membaiknya sentimen pasar global setelah dirilisnya data inflasi personal Amerika Serikat (AS) yang sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.
Data terakhir yakni pada akhir pekan lalu, Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi/PCE pada Juni lalu mencapai 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dari posisi Mei lalu yang mencapai 2,6%.
Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi PCE mencapai 0,1%, sedikit lebih tinggi dari Mei lalu yang mencapai 0%.
Sementara itu inflasi PCE inti, yang mengecualikan harga makanan dan energi naik 0,2% pada Juni 2024, dari bulan sebelumnya mencapai 0,1%.
Dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), indeks PCE Inti naik 2,6%.
Dengan data inflasi PCE yang sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, maka harapan pasar akan pemangkasan suku bunga The Fed yang dapat dilakukan pada pertemuan September mendatang pun semakin terbuka lebar.
Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini untuk periode Juli 2024 dinilai pasar masih cenderung menahan suku bunganya di level 5,25-5,50%.
Namun survei CME FedWatch Tool menunjukkan sekitar 88,2% pelaku pasarmeyakini The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bp) ke level 5,00-5,25% pada September 2024.
Meski beberapa pelaku pasar sudah mengantisipasi hasil FOMC pekan ini, tetapi mereka tampaknya cenderung wait and see menanti pengumuman hasil FOMC.
Selain itu, pelaku pasar juga cenderung menanti rilis kinerja keuangan emiten di semester I-2024, sehingga pasar masih cenderung menahan pada hari ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
(chd/chd)