Rupiah Baru "Bisa" Menguat di Akhir Tahun, Asing Kapan Balik ke RI?

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar Rupiah masih dalam tren pelemahan dan terkoreksi 0,01% ke Rp16.285 pada perdagangan Senin (29/07).

Chief Economist Trimegah Sekuritas, Fakhrul Fulvian optimistis terhadap potensi penguatan Rupiah di Q4-2024 seiring dengan adanya ekspektasi terhadap pemangkasan terhadap supply government bond dan potensi penurunan suku bunga acuan The Fed. Rupiah diperkirakan bisa menguat ke Rp16.000/USD di akhir tahun.

Saat ini pasar cenderung sideways sehingga investasi direkomendasikan ke Obligasi Negara Indonesia seri FR (Fixed Rate) atau Obligasi FR atau saham yang terkait pasar obligasi yakni saham perbankan.

Sementara Direktur Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha menyebutkan minat investasi asing dan domestik terhadap pasar keuangan dalam negeri masih wait and see dan cenderung mengarahkan investasi ke pasar negara maju.

Namun saat The Fed sudah 'pasti' menurunkan suku bunga dan Dolar indeks melemah maka pasar emerging seperti Indonesia akan menjadi tujuan aliran dana asing.

Seperti apa potensi penguatan Rupiah? kemana arah aliran dana asing? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha dan Chief Economist Trimegah Sekuritas, Fakhrul Fulvian dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 29/07/2024)