
Sinyal The Fed Pangkas Bunga di September Menguat, BI Bisa Ikutan?
Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Sentral AS, The Fed diyakini berpeluang besar untuk mulai memangkas level suku bunga acuan di September 2024 seiring dengan terus melandainya data inflasi AS.
Direktur Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha mengatakan narasi kebijakan moneter The Fed berubah dengan cepat, jika di awal tahun probabilitas cut rate Fed Funds Rate sangat rendah di akhir tahun mengingat masih kuatnya data ekonomi RI.
Seiring dengan mulai melambatnya data inflasi dan data tenaga kerja AS maka narasi penurunan suku bunga FFR berbalik menguat, bahkan di US bond trader potensi The Fed memangkas suku bunga di September 2024 sudah mencapai 100%.
Senada dengan Ashmore AM, Chief Economist Trimegah Sekuritas, Fakhrul Fulvian mengatakan semakin meyakinkannya tren inflasi dalam jangka menengah dan panjang akan kembali kesasaran The Fed. Hal ini membuat tidak adanya perbedaan ekspektasi pemangkasan suku bunga antara pasar dan The Fed, sehingga mendorong keyakinan pasar terhadap potensi investasi di emerging market.
Seperti apa pasar melihat potensi pemangkasan suku bunga The Fed? Bagaimana efek sentiment inflasi hingga Pemilu AS pada ekspektasi pasar? Dan apa dampaknya ke kebijakan moneter BI? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Direktur Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha dan Chief Economist Trimegah Sekuritas, Fakhrul Fulvian dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 29/07/2024)
-
1.
-
2.
-
3.