Market Commentary

IHSG Jadi Happy Weekend, 5 Saham Jumbo Ini Jadi Penopangnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
26 July 2024 16:16
Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup cerah bergairah pada perdagangan Jumat (26/7/2024),di tengah sedikit membaiknya sentimen pasar global.

IHSG ditutup menguat 0,66% ke posisi 7.288,17. Meski berhasil menguat, tetapi IHSG masih belum mampu untuk menembus kembali level psikologis 7.300.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 7,8 triliun dengan melibatkan 13miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 872.447 kali. Sebanyak 327 saham menguat, 240 saham melemah, dan 222 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor transportasi menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,07%.

Selain itu, beberapa saham menjadi penopang (movers) IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut daftarnya.

Saham emiten energi baru terbarukan (EBT) yang berafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 17 indeks poin.

IHSG berakhir di zona hijau, di tengah sedikit membaiknya sentimen pasar global. Hal ini terjadi setelah perekonomian Amerika Serikat (AS) pada kuartal II-2024 tumbuh di atas ekspektasi pasar.

Departemen Perdagangan AS melaporkan data awal produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II-2024 tumbuh 2,8% pada basis kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), lebih tinggi dari kuartal I-2024 yang hanya tumbuh 1,4%.

Angka awal PDB AS pada kuartal II-2024 ini juga berada di atas ekspektasi pasar sebelumnya yang memperkirakan ekonomi Negeri Paman Sam akan tumbuh 2%.

Laporan PDB terbaru menunjukkan bahwa dunia usaha terus berinvestasi dan konsumen masih mendorong pertumbuhan dengan belanja mereka, meskipun harga barang masih cenderung tinggi.

Di lain sisi, data klaim pengangguran mingguan AS cenderung menurun. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah orang Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu.

Klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 10.000 menjadi 235.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 20 Juli lalu. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar dalam survei Reuters yang memperkirakan ada 238.000 klaim pada pekan lalu.

Namun, dengan tumbuhnya ekonomi AS hingga di atas ekspektasi dan angka klaim pengangguran cenderung menurun, pasar pun seakan bimbang akan arah sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada pertemuan September mendatang, apakah benar akan memangkas atau justru kembali menahan suku bunga acuannya.

Sejauh ini, peluang penurunan suku bunga The Fed masih tinggi. Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang 87,6% untuk pemangkasan suku bunga pada September. Namun, angka ini mengalami penurunan dari beberapa hari sebelumnya yang mencapai 93,3%.

Kini fokus investor tertuju pada data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) atau inflasi PCE pada hari ini untuk mengkonfirmasi spekulasi dimulainya penurunan suku bunga The Fed lebih awal.

Harapannya, inflasi PCE AS yang akan dirilis malam nanti dapat melandai dan makin mendekati target The Fed di 2%. Namun jika inflasi PCE makin meningkat, maka ada potensi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya pada pertemuan September mendatang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular