Tumbuh Tangguh, Bank Raya (AGRO) Cetak Kinerja Positif di Semester I

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
25 July 2024 15:22
Dok Bank Raya
Foto: Dok Bank Raya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatatkan kinerja bisnis yang solid selama enam bulan pertama di 2024. Sejalan dengan langkah bertransformasi ke bisnis digital, total kredit Bank Raya pun berhasil meningkat 12,1% (year on year/YoY) atau mencapai Rp6,8 triliun di kuartal II-2024.

Adapun pertumbuhan tersebut turut menopang pertumbuhan total aset Bank Raya di kuartal II-2024 menjadi sebesar Rp 13,1 triliun atau tumbuh 9,0% YoY.

Di sisi lain, komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan penyaluran kredit digital sepanjang semester I-2024 yang mencapai Rp 8,1 triliun atau tumbuh 60,3% YoY. Sehingga, mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 81,5% YoY mencapai Rp 1,5 triliun.

Pencapaian kinerja Bank Raya yang terus bertumbuh tercermin dari rasio profitabilitas dan efisiensi Bank Raya yang juga terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari perbaikan rasio NIM pada kuartal II-2024 menjadi 4,31% dari sebelumnya 3,53%, serta rasio Cost to Income Ratio (CIR) pada kuartal II-2024 yang membaik menjadi 52,44% dari sebelumnya 82,95%.

Berkat profitabilitas yang membaik, Bank Raya berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20 miliar di kuartal II-2024 dengan kenaikan 115,9% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan laba ini mencerminkan prospek kinerja perusahaan ke depan akan terus membaik, yang ditopang oleh kinerja yang solid melalui ekspansi bisnis, perbaikan kualitas aset, serta transformasi model bisnis dengan peralihan portofolio kredit ke digital.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, dalam kuartal II-2024, Bank Raya terus membuktikan pertumbuhan kinerja yang positif. Bank Raya pun terus berfokus untuk menjadi bank digital yang mampu memenuhi kebutuhan para nasabah melalui keunggulan produknya sekaligus menghadirkan produk bank digital yang shorter, faster, smaller.

"Untuk itu, kami terus melakukan eksplorasi ke sektor-sektor ekonomi dan segmen bisnis yang memiliki prospek yang menjanjikan untuk menumbuhkan bisnis digital kami," ungkap dia dalam keterangan resminya, Kamis (25/7/2024).

Di samping itu, dia menjelaskan bahwa Bank Raya juga akan terus mendorong keunggulan Online to Offline (O2O) untuk semakin mempermudah akses nasabah melalui Community Branch yang tersebar di berbagai daerah yang akan dioptimalkan untuk eksplorasi potensi dalam pemberdayaan komunitas-komunitas guna mendorong pertumbuhan transaksi di Bank Raya.

Sementara itu, salah satu Growth driver pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah ekspansi Pinang Dana Talangan, salah satu produk pinjaman unggulan Bank Raya yang ditujukan untuk mendukung produktivitas Agen BRILink), yang pada semester I-2024 tercatat telah disalurkan sebanyak Rp 7,2 triliun atau tumbuh 58,9 % YoY kepada kurang lebih 32 ribu agen BRILink dan Agen Pegadaian.

Sedangkan, terkait posisi akhir kuartal II-2024 tercatat outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp 490 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4% YoY. Selain itu, juga tercatat pertumbuhan pada Pinang Flexi, yang merupakan pinjaman multiguna untuk karyawan tetap sebesar 89,7% YoY atau outstanding tercatat mencapai Rp372 miliar.

Adapun outstanding ragam produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maxima, Pinang Performa dan Pinang Connect yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp 570 miliar atau tumbuh 28,2 % YoY. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Raya secara aktif menyalurkan kredit kepada masyarakat untuk mendukung kebutuhan finansial dan pertumbuhan usaha mereka.

Dia bilang, pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga. Di kuartal II-2024, Bank Raya berhasil memperbaiki Rasio NPL gross menjadi 4,14% dan NPL Nett sebesar 1,80% dari sebelumnya pada kuartal II-2023 Rasio NPL Gross tercatat sebesar 4,35% dan NPL Nett sebesar 1,75 %.

Pertumbuhan kredit diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 5,7% YoY. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan Giro sebesar 55,4% YoY menjadi Rp772 miliar, Tabungan menjadi Rp1,5 triliun atau tumbuh 5,1% YoY dan Deposito menjadi Rp6,3 triliun atau tumbuh 1,9% (yoy).

Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3% YoY. Pertumbuhan digital saving menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur yang mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari. Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio CASA Bank Raya pada kuartal II-2024 menjadi 26,8% dari sebelumnya pada 24,0% di kuartal II-2023.

Pertumbuhan dari sisi Kredit yang berhasil diimbangi dengan pertumbuhan dari sisi Dana Pihak Ketiga membuat kondisi likuiditas Bank Raya tetap terjaga, tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya pada kuartal II-2024 sebesar 78,25% dari sebelumnya sebesar 73,77% pada kuartal II-2023.

Dari sisi permodalan, Perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR pada Kuartal II/2024 sebesar 40,84%, yang mayoritas merupakan modal Tier 1 yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan ke depan.

Lebih jauh, Bagus menyebutkan, dalam enam bulan pertama tahun ini Bank Raya juga aktif memperkenalkan beberapa produk dan fitur baru untuk mendukung komitmen Bank dalam menghasilkan produk perbankan digital yang berkualitas serta mendukung upaya pemberdayaan komunitas, seperti Saku Bareng untuk memudahkan komunitas dalam pengelolaan keuangan komunitas dan memantau transaksi finansial bersama.

"Perluasan adopsi Saku Bisnis untuk pelaku usaha sehingga memudahkan mereka untuk mengatur keuangan dan transaksi harian usaha mereka, serta optimalisasi QRIS Bisnis untuk membantu para pelaku usaha agar tetap relevan dengan kebutuhan konsumen untuk bertransaksi non-tunai yang semakin tinggi," imbuhnya.

Tak hanya itu, langkah untuk mendorong penetrasi produk di berbagai komunitas juga dilakukan melalui program Cluster Unggulan yang merupakan program pemberdayaan komunitas pelaku usaha lokal yang memiliki potensi agar mereka dapat mengoptimalkan kemudahan digitalisasi perbankan guna mendukung perluasan usaha mereka.

Kemudian, Bagus menegaskan, fungsi intermediasi yang baik tersebut membuktikan komitmen pertumbuhan bisnis digital berkelanjutan dan langkah yang sejalan dengan ekspansi bisnis digital ke depan.

"Pencapaian-pencapaian tersebut semakin mengukuhkan roadmap Bank Raya bertransformasi menjadi bank digital yang tumbuh sehat dan tangguh, serta semakin mempercepat langkah Bank Raya menuju pertumbuhan berkelanjutan," pungkas dia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Laba Bersih Bank Raya Melejit 112,47% di 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular