Pasar Tunggu Dua Data dari AS, Dolar Kembali Naik ke Rp16.210

rev, CNBC Indonesia
Rabu, 24/07/2024 15:13 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan sikap menunggu pelaku pasar perihal data pertumbuhan ekonomi dan data inflasi AS.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah tipis 0,03% di angka Rp16.210/US$ pada hari ini, Rabu (24/7/2024). Hal ini berbanding terbalik dengan penguatan kemarin sebesar 0,06%.


Sementara DXY pada pukul 14:52 WIB naik 0,06% di angka 104,51. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 104,45.

Pelemahan rupiah yang terjadi hari ini akibat dari sikap wait and see pelaku pasar perihal data pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2024 serta menunggu inflasi AS di akhir pekan ini.

Menurut FactSet, PDB diperkirakan akan meningkat sebesar 1,9%. Jika laporan sesuai dengan prediksi, ini akan menandai peningkatan dari kenaikan 1,4% selama kuartal pertama. Namun, ini akan menjadi perlambatan yang cukup mencolok dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2023, di mana PDB naik 4,9% pada kuartal ketiga dan 3,4% pada kuartal keempat.

Jika PDB AS mengalami peningkatan, maka tendensi untuk terjadinya pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) di September akan semakin kecil.

Sementara inflasi AS (Personal Consumption Expenditure/PCE) masih diperkirakan melandai Namun masih belum menyentuh level 2% sesuai target bank sentral AS (The Fed).

Jika hal ekonomi AS bertumbuh di atas ekspektasi dan inflasi tak kunjung mereda, DXY diperkirakan kembali menguat dan tekanan terhadap rupiah kembali muncul.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed