Cerita Cathie Wood Boncos Rp 231 T Akibat Investasi Saham di Sini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
24 July 2024 08:30
FILE PHOTO: Cathie Wood, CEO of Ark Invest, speaks during an interview on CNBC on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., February 27, 2023.  REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kawakan Cathie Wood dilaporkan telah kehilangan kekayaan sebesar US$14,3 miliar atau sekitar Rp 231,57 triliun selama sepuluh tahun terakhir melalui perusahaan investasinya Ark Invest.

Melansir markets.businessinsider.com, Ark Invest menjadi sangat populer pada tahun 2020 dan 2021, ketika mereka menginvestasikan banyak uang ke perusahaan teknologi spekulatif yang memberikan hasil besar berkat suku bunga rendah dan meningkatnya selera risiko di kalangan investor ritel.

ETF andalan perusahaan, ARKK, mengalami kenaikan hampir 150% pada tahun 2020. Kinerja yang luar biasa ini mendorong arus masuk aset hampir US$30 miliar pada tahun 2020 dan 2021, tepat sebelum mencapai puncaknya.

Namun, kemudian ARKK anjlok 67% dan menyebabkan kehancuran kekayaan yang besar.

Analisis Morningstar mengungkapkan bahwa ETF ARKK sendiri menyumbang US$7,1 miliar dari total kerugian, sementara ETF ARK Genomic yang berfokus pada kesehatan menyumbang $4,2 miliar. Ark Invest menduduki puncak daftar perusahaan yang telah banyak merugi selama satu dekade terakhir, dengan kerugian lebih dari dua kali lipat dari perusahaan berikutnya dalam daftar tersebut.

Hal yang menarik, kehancuran kekayaan besar Ark terjadi selama periode pasar saham yang umumnya menguntungkan. "Dana-dana ini berhasil kehilangan nilai bagi pemegang saham bahkan selama pasar yang umumnya bullish," komentar analis Morningstar, Amy Arnott.

Sejak didirikan pada tahun 2014, ETF ARKK telah menghasilkan pengembalian total positif sebesar 121,8%, yang kurang dari setengah kenaikan Nasdaq 100 sebesar 329,5% selama periode yang sama. Sementara itu, ETF ARKK masih turun 71% dari puncak tertingginya.

Meskipun portofolio anjlok, Ark Invest sebagai bisnis tetap berjalan dengan baik. Perusahaan investasi ini masih memiliki lebih dari US$ 13 miliar dalam bentuk aset di seluruh ETF mereka, menunjukkan bahwa tidak semua investor meninggalkan strategi investasi Wood.

Namun, dalam dunia investasi yang semakin menghargai keuntungan dibandingkan pertumbuhan, tidak jelas kapan strategi investasi Ark Invest akan kembali memberikan hasil bagi investor. Kepemilikan terbesar perusahaan saat ini mencakup Coinbase, Tesla, Roku, dan Zoom Video, yang semuanya mengalami periode sulit pada 2024.

"Perusahaan yang nilainya kian menurun dalam industri dana menunjukkan bahwa tidak ada jaminan kesuksesan, bahkan selama lingkungan pasar yang umumnya menguntungkan. Mereka juga memberikan contoh kasus yang berharga tentang bagaimana untuk tidak berinvestasi," kata Arnott.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lo Kheng Hong: Semua Bisa Kaya dari Saham Kalau Tahu Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular