Market Commentary

IHSG Hari Ini Merah, Ada Lima Saham Jadi Beban

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
19 July 2024 14:40
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi II Jumat (19/7/2024), setelah kemarin sempat ditutup melesat lebih dari 1%.

Hingga pukul 14:20 WIB, IHSG melemah 0,68% ke posisi 7.271,18. IHSG terkoreksi kembali ke level psikologis 7.200.

Nilai transaksi indeks pada sesi II hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,1 triliun dengan melibatkan 8,3 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 688.936 kali. Sebanyak 201 saham menguat, 350 saham melemah, dan 228 saham cenderung stagnan.

Tercatat sektor bahan baku dan transportasi menjadi penekan terbesar IHSG di sesi II hari ini, yakni masing-masing 1,49% dan 1,04%.

Selain itu, beberapa saham terpantau juga menjadi penekan (laggard) IHSG pada sesi II hari ini, berikut daftarnya.

Saham petrokimia yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menjadi penekan terbesar IHSG di sesi II hari ini, yakni mencapai 9,9 indeks poin.

IHSG terpantau melemah setelah kemarin ditutup melonjak sekitar 1,3% dan berhasil kembali ke level psikologis 7.300. IHSG yang ditutup melesat kemarin membuat investor cenderung merealisasikan keuntungannya pada hari ini.

Apalagi, pada perdagangan hari ini merupakan perdagangan terakhir di pekan ini, sehingga biasanya investor mulai melakukan aksi profit taking.

Pelaku pasar juga akan masih merespon lebih lanjut pelantikan tiga wakil menteri kemarin.

Pelantikan tiga wakil menteri baru untuk sisa pemimpinan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 dilakukan kemarin, Kami (18/9/2024).

Adapun tiga wakil menteri baru tersebut yakni Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, dan Yuliot sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM.

Deputi Kemensetneg Nanik mengatakan bahwa payung hukum pelantikan berdasarkan Keppres No 45 tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri kabinet Indonesia maju periode 2019-2024

"Kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. Ketiga ditetapkan 18 Juli 2024, presiden Joko Widodo," ujar Nanik.

Di lain sisi, IHSG cenderung melemah meski data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) kembali mendingin, membuat sentimen pasar terus membaik dan tentunya menambah optimisme pasar global.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah orang Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu, yakni menjadi 243.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 13 Juli.

Angka ini tentunya lebih baik dari perkiraan pasar sebelumnya yang memperkirakan kenaikan klaim pengangguran menjadi 230.000.

Hal ini menandakan bahwa semakin sulit bagi para penganggur untuk mendapatkan pekerjaan baru dibandingkan tahun lalu. Jumlah pengangguran membengkak ke level tertinggi dalam lebih dari 2-1/2 tahun pada minggu pertama bulan Juli, sejalan dengan kenaikan tingkat pengangguran baru-baru ini.

Melonggarkannya pasar tenaga kerja dan menurunnya inflasi membuat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berpotensi menurunkan suku bunga pada September, dan pasar keuangan mengantisipasi penurunan suku bunga tambahan pada November dan Desember.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar menilai ada peluang bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed mulai pangkas suku bunga pada September. Probabilitas mencapai 91,7 suku bunga turun pertama kali sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%-5,25%.

Pemangkasan tersebut berlanjut pada dua pertemuan berikutnya, masing-masing 25 basis poin pada pertemnuan November dan satu lagi pada Desember.

Sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed berada di kisaran target 4,50%-4,75% dengan penurunan tiga kali dalam setahun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balik Loyo, Perbankan Raksasa Jadi Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular