RI Lantik Tiga Wakil Menteri Baru, Bisa Jadi Obat Kuat Buat Rupiah?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah pada akhir pekan ini salah satunya akan dipengaruhi oleh hasil pelantikan tiga Wakil Menteri Baru, serta hasil laporan pasar keuangan tenaga kerja AS yang berimplikasi pada kebijakan moneter the Fed.
Berdasarkan data dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,34% di angka Rp 16.150/US$ pada kemarin, Kamis (18/7/2024) Hal ini berbanding terbalik dengan penguatan rupiah yang terjadi hari sebelumnya sebesar 0,49%.
Pasar keuangan pada perdagangan hari ini (19/7/2024) akan merespon lebih lanjut pelantikan tiga wakil menteri kemarin.
Pelantikan tiga wakil menteri baru untuk sisa pemimpinan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 dilakukan kemarin, Kami (18/9/2024).
Adapun tiga wakil menteri baru tersebut yakni Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas Djiwandono (Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran) sebagai Wakil Menteri Keuangan II, dan Yuliot (Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM) sebagai Wakil Menteri Investasi/ Wakil Kepala BKPM.
Beralih ke kabar luar negeri, jumlah orang Amerika yang mengajukan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu, namun hal itu tidak menandakan adanya perubahan signifikan di pasar tenaga kerja di tengah penutupan sementara pabrik mobil dan gangguan akibat Badai Beryl .
Namun, laporan klaim pengangguran mingguan dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis menunjukkan bahwa semakin sulit bagi para penganggur untuk mendapatkan pekerjaan baru dibandingkan tahun lalu. Jumlah pengangguran membengkak ke level tertinggi dalam lebih dari 2-1/2 tahun pada minggu pertama bulan Juli, sejalan dengan kenaikan tingkat pengangguran baru-baru ini.
Melonggarkannya pasar tenaga kerja dan menurunnya inflasi membuat Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan September, dan pasar keuangan mengantisipasi penurunan suku bunga tambahan pada bulan November dan Desember.
Klaim awal tunjangan pengangguran negara meningkat 20,000 menjadi 243,000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 13 Juli, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 230.000 klaim pada minggu terakhir.
Kenaikan ini mendorong klaim kembali ke level tertinggi dalam 10 bulan yang dicapai pada awal Juni dan tepat di atas kisaran 194.000-243.000 untuk tahun ini. Hal ini menghapuskan penurunan pada minggu sebelumnya, yang disebabkan oleh kesulitan dalam menyesuaikan data menjelang hari libur, seperti Hari Kemerdekaan AS.
Gubernur The Fed, Christopher Waller dan Presiden The Fed New York, John Williams sama-sama mencatat semakin pendeknya cakrawala menuju kebijakan moneter yang lebih longgar.
Di lain sisi, Gubernur BI, Perry Warjiyo meyakini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat dalam waktu dekat. Ini disebabkan oleh kemungkinan semakin cepatnya potensi The Fed menurunkan suku bunga acuannya pada 2024.
"Kalau seperti itu, membuka peluang rupiah akan lebih menguatkan, akan lebih stabil setidaknya, dengan probabilitas Fed Fund Rate yang lebih maju," ucap Perry.
Teknikal Rupiah
Tren penguatan rupiah masih cukup kokoh dalam basis waktu per jam meskipun sempat melemah kemarin. Jika hari ini menguat, level terdekat yang perlu dicermati ada di posisi Rp16.090/US$ yang diambil dari low candle intraday 17 Juli 2024.
Sementara itu, untuk resistance atau level pelemahan yang perlu diantisipasi ada di posisi Rp16.180/US$ yang bertepatan dengan garis rata-rata selama 100 jam atau MA 100.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)