Ada Tiga Wamen Baru, IHSG Ditutup Melesat 1,34%
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup cerah pada perdagangan Kamis (18/7/2024), di tengah pelantikan tiga wakil menteri (wamen) pada sore hari ini.
IHSG ditutup melonjak 1,34% ke posisi 7.321,07. IHSG pun berhasil menyentuh kembali level psikologis 7.300 pada akhir perdagangan hari ini.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 9,8 triliundengan melibatkan 15,6miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 338 saham menguat, 208 saham melemah, dan 249 saham cenderung stagnan.
Beberapa sektor menjadi penopang IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni energi mencapai 1,7%, infrastruktur sebesar 1,15%, dan keuagan sebesar 0,88%.
Selain itu, beberapa saham menjadi penopang (movers) IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut daftarnya.
Saham emiten energi baru terbarukan (EBT) yang berafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 37,2 indeks poin.
Tak hanya BREN, tiga saham bank raksasa juga menjadi penopang IHSG yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 18,3 indeks poin, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 14,1 indeks poin, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 12,1 indeks poin.
IHSG berakhir cerah bergairah, meski pada hari ini ada pelantikan tiga wamen baru untuk sisa pemimpinan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Adapun tiga wakil menteri baru tersebut yakni Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, dan Yuliot sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM.
Deputi Kemensetneg Nanik mengatakan bahwa payung hukum pelantikan berdasarkan Keppres No 45 tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri kabinet Indonesia maju periode 2019-2024
"Kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. Ketiga ditetapkan 18 Juli 2024, presidenJokoWidodo," ujar Nanik.
Di lain sisi, investor juga optimis setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) terus bersikap dovish.
Gubernur The Fed, Christopher Waller dan Presiden The Fed New York, John Williams sama-sama mencatat semakin pendeknya cakrawala menuju kebijakan moneter yang lebih longgar.
Di lain sisi, Gubernur BI, Perry Warjiyo meyakini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat dalam waktu dekat. Ini disebabkan oleh kemungkinan semakin cepatnya potensi The Fed menurunkan suku bunga acuannya pada 2024.
"Kalau seperti itu, membuka peluang rupiah akan lebih menguatkan, akan lebih stabil setidaknya, dengan probabilitas Fed Fund Rate yang lebih maju," ucap Perry.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)